REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Profesor ilmu kesehatan anak Aman Bhakti Pulungan menyampaikan bahwa pembelajaran tatap muka tidak dapat dihindari di tengah membaiknya kondisi pandemi Covid-19. Terlebih, sekolah daring memiliki banyak masalah dan kesenjangan.
Aman yang memiliki keahlian khusus di bidang endokrinologi anak berpendapat, protokol kesehatan (prokes) harus tetap digencarkan. Usaha dari semua stakeholder, termasuk pembuat kebijakan, sekolah, orang tua, dan anak-anak perlu ditingkatkan di tengah penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas siswa 100 persen.
"Tetap harus prokes dan imunisasi harus ditingkatkan. Anak dengan komorbid sebaiknya daring dahulu," kata Aman yang menjabat sebagai ketua umum Pengurus Pusat IDAI periode 2014-2021.
Aman dan sejumlah pakar telah menggagas survei nasional bertajuk "Perspektif Orang Tua terhadap Pembukaan Kembali Sekolah Tatap Muka di Masa Pandemi Covid-19 di Indonesia". Hasilnya dipublikasikan di jurnal Frontiers in Public Health pada April 2022.
Sikap orang tua terhadap pembukaan sekolah kembali berdasarkan tingkat pendidikan anak terpantau beragam. Survei menghimpun 17.562 respons yang datanya dikumpulkan selama periode 9 Maret sampai 30 April 2021.