Selasa 26 Apr 2022 16:05 WIB

Kunjungi Pos di Pulau Terluar, Aspotmar KSAL Beri Semangat ke Prajurit TNI

Kunjungan ini sangat penting untuk memotivasi prajurit dan masyarakat di wilayah itu.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Asisten Potensi Maritim (Aspotmar) KSAL Mayor Jenderal TNI (Mar) Nur Alamsyah saat mengunjungi pulau terluar
Foto: Istimewa
Asisten Potensi Maritim (Aspotmar) KSAL Mayor Jenderal TNI (Mar) Nur Alamsyah saat mengunjungi pulau terluar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asisten Potensi Maritim (Aspotmar) KSAL Mayor Jenderal TNI (Mar) Nur Alamsyah melakukan kunjungan ke pulau terluar yaitu Pulau Rondo. Kunjungan itu dalam rangka memberikan motivasi dan semangat kepada Prajurit TNI yang sedang bertugas di daerah operasi. 

Nur Alamsyah menyempatkan diri menyapa Prajurit TNI AL Satgasmar Pengamanan di Pulau Rondo, Jumat (22/4) lalu. Ia juga mengunjungi Pos Angkatan Laut (Posal) Lampulo, Posal Lhoknga, Posal Meulaboh dan Posal Mahalayati di Sabang serta Mako Lanal Sabang, Fasharkan, Mako Lanudal, Posal Suka Karya Satrad TNI AL di Sabang. Safari Ramadan Spotmar TNI ini juga dilakukan dengan meninjau Kampung Bahari Nusantara (KBN) di desa Pasiran, Sabang. 

Baca Juga

"Kunjungan ini sangat penting untuk memotivasi prajurit dan masyarakat yang berada di wilayah tersebut agar tetap semangat dan sinergi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk menuju pertahanan wilayah," kata Nur Alamsyah dalam keterangan pers, Selasa (26/4). 

Pulau Rondo tercatat sebagai pulau terluar Indonesia yang tidak berpenduduk. Letaknya di Samudera Hindia dan berbatasan langsung dengan wilayah negara India yaitu Kepulauan Nikobar. Pulau ini merupakan wilayah paling ujung bagian barat dari NKRI, secara administratif merupakan bagian dari wilayah Kota Sabang, Nangroe Aceh Darussalam.

Untuk menyapa Prajurit TNI yang bertugas menjaga keamanan di Pulau Rondo, Nur Alamsyah perlu perjuangan berat dan berisiko tinggi. Dimana harus menempuh perjalanan laut sekitar satu jam menggunakan kapal. Namun untuk bisa mendarat di Pulau Rondo, maka harus berenang sekitar 400 meter karena tidak tersedia fasilitas labuh. Perairan di sekitar Pulau Rondo yang terbuka langsung ke Samudera Indonesia menyebabkan lautnya berombak dan berarus kencang. Sehingga untuk berenang, akan sangat menguras tenaga dan berisiko terbawa arus. 

"Saat mendarat kita akan berhadapan dengan benturan ombak yang cukup besar dan dapat menghempaskan badan kita di antara karang-karang yang ditempeli teritip yang sangat tajam dan tersebar di sepanjang pantai. Tidak hanya sampai di situ, untuk menuju ke Pos Satgasmar Pam Puter kita juga harus menaiki 328 anak tangga yang terjal," ujar Nur Alamsyah. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement