Jumat 13 May 2022 18:21 WIB

Polda Sumbar: 15 Orang Meninggal Selama Operasi Ketupat 2022

Korban meninggal pada tahun ini meningkat dibandingkan saat Operasi Ketupat 2020.

kecelakaan lalu lintas (ilustrasi)
Foto: Agung Supriyanto/Republika
kecelakaan lalu lintas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumatera Barat mencatat 15 orang meninggal dunia akibat kecelakaan di jalan selama pelaksanaan Operasi Ketupat Singgalang 2022. Kasubbag Renmin Bag Ops Ditlantas Polda Sumbar Kompol Febgendri di Padang, Jumat (13/5) mengatakan jumlah korban meninggal pada tahun ini meningkat dibandingkan saat Operasi Ketupat 2021. 

Pada Operasi Ketupat 2021 tercatat sembilan orang tewas. Sedangkan pada tahun ini bertambahmenjadi 15 orang. "Berarti ada penambahan enam orang atau naik sekitar 67 persen," katanya.

Baca Juga

Sementara itu, untuk korban luka berat pada 2021 tercatat delapan kasus dan pada 2022 sedikit naik, sembilan kasus. Korban luka ringan pada 2021 terdapat 118 kasus, naik tajam menjadi 195 kasus pada 2022.

"Adapun kerugian materinya, bandingkan pada 2021 naik 267 persen, dari Rp 109.650.000 menjadi Rp 401.950.000 selama Operasi Ketupat 2022," katanya.

Dari hasil analisis dan evaluasi selama Operasi Ketupat Singgalang 2022, kecelakaan lalu lintas selama mudik dan arus balik terjadi peningkatan dari 78 kejadian pada 2021 menjadi 108 kejadian pada 2022. Ditlantas Polda Sumbar menerbitkan sanksi tilang kepada 345 pengendara dan jumlah ini naik dibanding tahun lalu yang tercatat 321 pengendara. 

Adapun sanksi teguran total ada 4.412 pada 2022, naik dibanding tahun lalu yang tercatat 1.468 teguran. Perbandingan jumlah pelanggaran antara 2021 dengan 2022 dalam Operasi Ketupat Singgalang juga terjadi kenaikan 2.968 kasus. Pada tahun 2021 jumlah pelanggaran 1.789 dan tahun ini berjumlah 4.757 pelanggaran, naik 166 persen.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement