Kamis 19 May 2022 14:27 WIB

Pengamat: KIB Mampu Dorong Capres-Cawapres Potensial Berkualitas

KIB diprediksi memiliki kekuatan elektoral di Pemilu 2024.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agus raharjo
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kanan), Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa (kiri) dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, bertemu dan sepakat membangun koalisi gagasan.
Foto: istimewa/doc humas
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kanan), Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa (kiri) dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, bertemu dan sepakat membangun koalisi gagasan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Iman menilai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mampu mendorong pasangan capres-cawapres sendiri yang potensial dan berkualitas. Arif mengatakan, tiga ketua umum partai KIB bisa mengusung sendiri paslon untuk Pilpres 2024 mendatang.

Syarat ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen sudah dipenuhi jika KIB ingin mengusung paslon sendiri. Arif mengatakan pertemuan Koalisi Indonesia Bersatu yang berisi tiga partai yakni Golkar, PAN dan PPP tentu menjadi poros politik menuju Pemilu 2024.

Baca Juga

Koalisi tiga parpol ini, menurut dia, berpotensi memiliki kekuatan elektoral, bila koalisi ini mampu memilih capres yang tepat. Tidak harus dari internal ketiga parpol. "Poros ini sebenarnya telah mampu untuk mengusung paslon capres dan cawapres sendiri, berkualitas dan potensial," ujarnya, Kamis (19/5/2022).

Ia menambahkan, beberapa nama capres potensial dengan elektoral tinggi justru bukan dari kader ketiga partai. Menurut dia, bagi poros politik lain termasuk PDIP dan Gerindra poros KIB mesti diperhitungkan dalam membangun koalisi dalam mengusung capres dan cawapres.

"Seandainya misalnya, PDIP dan Gerindra berkoalisi tentu telah cukup persyaratan untuk mengusung capres dan cawapres," tegasnya.

Meski demikian, Arif yakin, jika ada peluang parpol lain bergabung, akan memperbesar poros koalisi ini. Tentu itu, lebih menarik, karena akan memperbesar ceruk dukungan sehingga potensi kemenangan lebih besar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement