REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatatkan pencapaian luar biasa sepanjang 2021.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, hal ini terlihat dari pertumbuhan laba bersih BUMN secara konsolidasi yang meningkat sangat tinggi.
"Seperti disampaikan Pak Erick Thohir kemarin, laba bersih pada 2021 naik hampir seribu persen, dari Rp 13 triliun pada 2020 menjadi Rp 126 triliun pada 2021," ujar Arya di Jakarta, Rabu (8/6/2022).
Arya menyampaikan, kontribusi laba bersih terbesar disumbangkan oleh sejumlah BUMN yang bergerak di sektor perbankan, telekomunikasi, pertambangan, perkebunan, juga farmasi.
Menurut dia, sejumlah faktor yang mendorong peningkatan laba bersih antara lain berkat keberhasilan transformasi yang dilakukan BUMN, baik dari sisi SDM, teknologi, keuangan, dan juga inovasi model bisnis.
"Selain itu, efisiensi juga dilakukan sangat baik oleh BUMN-BUMN kita dan ini menjadi bukti bahwa BUMN berhasil pulih dengan sangat cepat dari pandemi covid-19," ucap Arya.
Arya mengatakan, prestasi ini juga tak lepas dari dukungan kementerian lain, manajemen dan karyawan BUMN, serta pihak eksternal yang terus mendukung kinerja BUMN.
"Dengan bukti ini membuat Pak Erick yakin bahwa transformasi saat ini berada di jalur yang benar dan akan diteruskan agar BUMN semakin kuat ke depan," kata Arya.