Jumat 24 Jun 2022 10:56 WIB

Menteri PPPA Minta Alumni LPDP Berkontribusi Nyata Bagi Perempuan dan Anak

Peningkatan kualitas pendidikan melalui program LPDP mencetak SDM berintegritas.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga memberikan pemaparan saat sesi pleno kedua G20 EMPOWER di Yogyakarta, Rabu (18/05/2022). Pertemuan yang diikuti oleh para pemimpin perempuan di sektor publik dan swasta tersebut membahas kontribusi perempuan sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi.
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga memberikan pemaparan saat sesi pleno kedua G20 EMPOWER di Yogyakarta, Rabu (18/05/2022). Pertemuan yang diikuti oleh para pemimpin perempuan di sektor publik dan swasta tersebut membahas kontribusi perempuan sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga mengajak para awardee program Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dapat membawa manfaat sebaik-baiknya beasiswa bagi pembangunan bangsa dan negara, terutama bagi perempuan dan anak.

"Besar harapan saat periode pendidikan telah selesai dan tiba waktunya untuk mengabdi kepada bangsa dan negara, kalian dapat membawa perspektif perempuan dan anak dalam setiap dasar pemikiran, pemahaman dan segala pelajaran yang diambil serta ciptakanlah pula kesadaran pada diri kita masing-masing untuk berkontribusi dalam pembangunan yang responsif gender dan ramah anak," kata Bintang di Jakarta, Jumat (24/6/2022).

Baca: Penuding LPDP Dikuasai Kaum Tarbiyah Ternyata Caleg PSI

Bintang mengatakan, peningkatan kualitas pendidikan melalui program LPDP akan mencetak sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang berintegritas. "Integritas di sini bukan hanya soal konsep nilainya, namun yang paling penting adalah implementasi melalui berbagai aksi nyata.

"Agar nantinya jika para awardee menempati posisi-posisi strategis di mana pun berada, dapat melahirkan tindakan maupun keputusan yang memberikan dampak perubahan yang baik bagi sekitarnya," katanya.

Baca: SBY Pamer Lukisan Grand Canyon Ukuran Jumbo

Menurut Bintang, dampak tersebut juga dapat dirasakan dalam penyelesaian isu perempuan dan anak demi menciptakan suatu lingkungan yang kondusif, setara, adil dan sejahtera bagi perempuan dan anak-anak Indonesia untuk benar-benar memaksimalkan potensinya di kehidupan bernegara dan bermasyarakat

Pihaknya mengatakan, untuk dapat menyelesaikan permasalahan perempuan dan anak, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri. Pasalnya, masalah perempuan dan anak di Indonesia sangat kompleks dan memerlukan pemikir dan pemimpin muda yang inovatif.

Dengan begitu, Indonesia sangat membutuhkan peran serta dari semua pihak dengan berbagai latar belakang keilmuan dan profesi untuk bersama-sama bergerak demi perempuan dan anak Indonesia. "Saya percaya para awardee yang hadir pada hari ini adalah kekuatan yang luar biasa," ucap Bintang.

Dia menjelaskan, dengan menghargai perempuan maka dapat memberikan perlindungan dan pemenuhan hak anak sama artinya dengan berinvestasi untuk masa depan bangsa. "Kalian adalah bagian dari kaum intelektual bangsa yang dapat memberikan dukungan untuk pencapaian kesetaraan gender, perlindungan dan pemenuhan hak anak," kata Bintang.

Baca: Prabowo Kunjungi Markas Special Forces Command Kamboja yang Dididik Kopassus

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement