REPUBLIKA.CO.ID, Kembangan - Seleksi tahap pertama pemilihan abnob (abang none) Jakarta Barat merontokkan banyak calon. Tes wawasan kebangsaan, terutama hafalan Pancasila adalah tes yang paling banyak mengugurkan para calon menuju tahap seleksi selanjutnya.

Dari 203 peserta yang mendaftar, lebih dari 50 persen gugur karena tidak hafal Pancasila.

Padahal, menurut Kepala Suku Dinas Pariwisata Jakarta Barat, Arie Fatah, nasionalisme adalah nilai terpenting dalam penilaian pemillihan abang none jakarta barat tahun ini. "Dalam tes lisan, peserta wajib menyanyikan lagu indonesia raya dan hafal pancasila," jelasnya pada republika, senin (23/5).

Nilai nasionalisme ini penting, menurutnya, karena ia berharap agar generasi muda harus punya rasa nasionalis yang tinggi.

Pada seleksi pertama ini, peserta calon abang none ini menjalani tes lisan, yang berupa wawancara. Peserta yang datang menjalani tes ini, diwajibkan memakai baju formal, berupa jas atau baju resmi lainnya.

Para calon none yang berdandan dengan maksimal,  terlihat percaya diri. Percaya diri sedikit hilang, ketika tersendat menghapalkan lima sila dalam Pancasila.

Pemenang Abang Jakarta Barat 2010, Rengga Krianto, menyatakan hanya 65 peserta yang lolos dalam tahap ini. Dari jumlah itu, 25 orang adalah calon abang, dan 40 orang calon none. "Banyak yang gagal ketika ditanya Pancasila," ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika