REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Alumni SMAN 6, Bulungan, Jakarta Selatan, meminta maaf atas kejadian kekerasan yang menimpa wartawan.
Peristiwa ini dianggap telah mencoreng nama SMAN 6. "Saya sebagai alumni SMAN 6 minta maaf," ucap Agus Suradika, di Balai Kota DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (19/9).
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta ini mengaku aksi tawuran sudah menjadi budaya di SMAN 6. "Saya ingat dulu memang ada upacara ritual perkelahian," ungkapnya.
Agus menambahkan, sore ini Ikatan Alumni SMAN 6 angkatan 1981 akan segera mengambil sikap atas peristiwa tersebut. Ikatan Alumni akan berkumpul untuk membahas hal ini. Ia menilai ada kultur yang harus diubah. "Kami akan mengajarkan perdamaian dalam pertemuan dengan siswa selanjutnya," jelasnya.
Agus juga akan menjenguk wartawan yang menjadi korban kekerasan.