REPUBLIKA.CO.ID,RAWALUMBU -- Suplai air baku di sejumlah wilayah Kota Bekasi mengalami gangguan. Hal itu disebabkan pipa transmisi air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi mengalami kebocoran. Kondisi itu terjadi hampir 20 jam.
Berdasarkan laporan dari sejumlah pelanggan, PDAM Tirta Bhagasasi mencatat, sekitar 5.600 pelanggan dari tujuh wilayah di Kota Bekasi mengalami gangguan suplai air baku. Tujuh wilayah itu di antaranya, Perumnas Rawalumbu, Taman Narogong Indah, Pondok Hijau, Jatimulya, Graha Mutiara, Villa Meutia Kirana.
Kepala Humas PDAM Tirta Bhagasasi, Endang mengatakan, sebagian dari wilayah yang mengalami gangguan stok air baku tersebut, mengeluhkan debit air di wilayah perumahannya berkurang. "Sebagian lagi debit airnya terhenti," kata dia ketika memantau lokasi, Senin (5/12).
Kondisi itu, kata dia, dirasakan para pelanggan pada Minggu (4/12), sekitar pukul 17.00. Awalnya debit air di tujuh wilayah tersebut mengalami penurunan, namun lima jam berikutnya terhenti. Pelanggan pun mengadukan hal tersebut ke PDAM Tirta Bhagasasi. "Laporan ini langsung kami tindak lanjuti dengan mendeteksi kebocoran," ujar Endang.
Pipa yang bocor itu pun terdeteksi sekitar jam 11 malam, di saluran pipa transmisi di Jalan Borobudur, Perumnas Rawalumbu. Akibat kebocoran pipa tersebut, debit air baku PDAM Tirta Bhagasasi sekitar 150 liter per detik berkurang hingga setengahnya.
Menurut Endang, kebocoran pipa transmisi itu karena faktor alam, yakni perubahan cuaca yang menyebabkan pergeseran tanah dari kering menjadi lembab. Hal itu menyebabkan tanah longsor, dan pondasi pipa tersebut menekan saluran air sehingga mengalami kebocoran. "Kondisi tanah di sekitar Rawalumbu juga masih labil," kata dia.
Di Bekasi saat ini terdapat dua perusahaan air minum. Selain Tirta Bhagasasi, terdapat Tirta Patriot yang dikelola Pemerintah Kota Bekasi.