REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bogor masih menunggu hasil laboratorium untuk memberikan rekomendasi terkait pencemaran solar di Kampung Pulo Armin, Barangsiang, Bogor Timur, Kota Bogor. Saat ini sampel air yang tercemar telah dilimpahkan ke pihak Kementerian Lingkungan Hidup.
Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Dampak Lingkungan BPLH Kota Bogor, Sahlan Rasyidi, mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk melakukan uji laboratorium. Pihaknya terus berkordinasi dengan pusat untuk mencari sumber pencemaran tersebut.
"Kemungkinan bulan ini baru keluar hasil labnya," kata Sahlan.
Berdasarkan hasil pengecekan, pihaknya tidak menemukan kebocoran dalam tangki penyimpanan solar milik perusahaan data center PT Pasri Utama. Pihaknya juga belum menemukan kebocoran dari pipa solar milik SPBU yang terletak di dekat lokasi. "Tidak ada indikasi kebocoran," ujarnya.