Selasa 20 Sep 2011 12:03 WIB

Wartawan Bandung Kutuk Tindak Kekerasan SMAN 6

Wartawan terdesak (kiri), oleh puluhan pelajar SMA 6, saat terjadi rusuh di depan Gedung SMA 6, Jakarta, Senin (19/9).
Foto: Antara/Ujang Zaelani
Wartawan terdesak (kiri), oleh puluhan pelajar SMA 6, saat terjadi rusuh di depan Gedung SMA 6, Jakarta, Senin (19/9).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG - Puluhan wartawan dari media cetak, elektronik dan on line di Kota Bandung, melakukan aksi unjuk rasa mengutuk tindak kekerasan yang dilakukan pelajar SMAN 6 Jakarta terhadap wartawan.

"Kami dari Forum Solidaritas Wartawan Bandung mengutuk keras tindak kekerasan yang dilakukan siswa SMA Negeri 6 Jakarta," kata Koordinator Aksi Forum Solidaritas Wartawan Bandung, Denay Lesmana, saat memimpin orasi di Halaman Gedung Sate Jalan Diponegoro Nomor 22, Kota Bandung, Selasa.

Denay menilai, tindak kekerasan yang dilakukan oleh siswa SMAN 6 Jakarta terhadap wartawan semakin menambah daftar panjang tindak kekerasan terhadap pekerja media. Pihaknya menyatakan aksi kekerasan oleh pelajar SMAN 6 Jakarta sangat tidak patut dicontoh oleh para pelajar lainnya. "Siswa itu tugasnya belajar bukan malah mukul wartawan," ujar Denay.

Selain wartawan, beberapa orang perwakilan siswa dan kepala sekolah ikut serta dalam aksi tersebut.

Salah seorang siswa kelas XI IPS 2 SMAN 9 Bandung, Andrea Wemona J, menyatakan, tidak sepakat dengan tindak kekerasan yang dilakukan oleh siswa SMAN 6 Jakarta terhadap wartawan.

"Apa yang dilakukan di sana (siswa SMAN 6 Jakarta) sangat tidak baik untuk dicontoh. Semua masalah bisa diselesaikan dengan baik-baik bukan dengan kekerasan," ujar Andrea.

Dalam aksinya, wartawan membawa beberapa spanduk berisikan kecaman terhadap pelaku kekerasan wartawan. Selain itu, para wartawan juga menggelar aksi teatrikal yang menggambarkan tindak kekerasan oleh siswa SMAN 6 Jakarta terhadap wartawan.

Sebelumnya, lima orang wartawan yakni Panca Syaukani (Media Indonesia), Aldi Gultom (Rakyat Merdeka), Wahyu (Radio Elshinta), dan Anton (stringer Metro TV) dikeroyok oleh siswa SMAN 6 Jakarta. Padahal, kedatangan mereka ialah untuk meminta pertanggung jawaban dari pihak SMA 6 Bulungan, Jakarta Selatan, terkait kasus pengeroyokan dan perampasan kaset yang dialami wartawan Trans7, Oktaviardi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement