REPUBLIKA.CO.ID,KEBAYORAN BARU - Pasca insiden pengeroyokan wartawan yang dilakukan Pelajar SMAN 6, sekolah langsung meliburkan siswanya sejak Selasa (20/9). Mereka diminta belajar baik di rumah ataupun di tempat-tempat lain. Kesempatan belajar ini diberikan agar siswa diharapkan tak lagi mengikuti remedial.
"Memang kita kondisikan seperti itu," ujar seorang guru BP SMAN 6, Nani Darmawan, saat dihubungi, Kamis (22/9).
Dia menyatakan siswanya memang sengaja diliburkan ketika siswa-siswa sekolah lain aktif belajar masuk kelas. Hal ini dilakukannya berdasarkan kesepakatan pihak sekolah untuk menenangkan siswanya pasca insiden penyerangan wartawan yang dilakukan pelajar sekolah tersebut.
Nani yakin siswanya mampu belajar sendiri tanpa bimbingan guru selama sepekan. Mereka dianjurkan untuk mengulangi pelajaran-pelajaran untuk persiapan Ujian Akhir Semester (UAS) yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat.
UAS adalah aktifitas rutin sekolah untuk mengevaluasi pemahaman dan daya serap siswa terhadap pelajaran. Namun khusus untuk SMA 6, mereka menghadapi UAS di tengah ramainya proses hukum terhadap okum siswa-siswanya yang terlibat pengeroyokan pekerja pers yang meliput dan melakukan aksi damai di sekolah itu.
Nani yakin siswanya tak memikirkan hal itu. "Mereka itu tugasnya belajar. Biar kita yang besar-besar ini mengurusi hal itu," imbuhnya.