REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA – Setelah sebelumnya mencanangkan donor darah berbasis mall dan masjid, Yayasan Setetes Darah Sejuta Harapan (SETARA) dan PMI Tasikmalaya merintis donor darah berbasis kampus.
Hal itu dilakukan mengingat kebutuhan darah di Tasikmalaya sangat tinggi. Kebutuhan labu darah yang mencapai 1.000 – 1.200 buah belum terpenuhi, baik untuk menangani penderita thalasemia ataupun kebutuhan insidentil lainnya.
UTDC PMI Tasikmalaya dan Yayasan SETARA bersama dengan aktivis mahasiswa Kampus STIMIK DCI Tasikmalaya, Sabtu (22/10), menggelar donor darah, hingga diperoleh sedikitnya 20 labu darah.
“Sebenarnya kegiatan donor darah di kampus telah beberapa kali kami laksanakan, seperti di kampus STISIP beberapa waktu lalu. Namun, baru kali ini saya berniat untuk mengajak mereka untuk peduli sesama dengan mendonorkan darahnya,” kata Ketua Yayasan SETARA Tasikmalaya, Baihaqi Umar.
Baihaqi mengatakan, sejumlah kampus di Tasikmalaya belum tersentuh kegiatan donor darah. “Makanya, mulai saat ini kami merintis untuk menjadikan kampus sebagai basis donor darah, melihat kepedulian mereka terhadap kemanusiaan juga cukup tinggi. Kami sedang melakukan koordinasi dengan beberapa kampus untuk serentak melaksanakan kegiatan donor darah di satu tempat. Mudah-mudahan dalam waktu dekat pencanangan donor darah berbasis kampus bisa kami laksanakan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua UKM ZARADIKA Zona Rimba STMIK DCI Tasikmalaya, Mamat Suhermat, mengaku siap mensukseskan rencana pencanangan donor darah berbasis kampus dengan mengajak sejumlah aktivis mahasiswa dari kampus lainnya yang ada di Tasikmalaya.
“Setelah saya mengetahui mengenai pentingnya donor darah, saat itu kami sadar dan akan berniat untuk terus melaksanakan kegiatan ini secara rutin. Ke depannya, kami siap untuk mendukung suksesnya donor darah berbasis kampus,” ujar Mamat.