Kamis 01 Mar 2012 19:45 WIB

Ical: Kenaikan Harga BBM tak Bisa Ditolak

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Chairul Akhmad
Aburizal Bakrie
Foto: Antara
Aburizal Bakrie

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI – Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, mengatakan kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak bisa ditolak.

Pasalnya, subsidi yang diberikan terlalu tinggi mencapai Rp 250 triliun. "Dengan keadaan saat ini sulit untuk mengatakan tidak," kata pengusaha yang sering disapa Ical ini, kepada wartawan di rumah dinas Walikota Sukabumi, Kamis (1/3).

Menurutnya, saat ini penikmat BBM subsidi sekitar 70 persen merupakan warga menengah ke atas. Sedangkan sisanya sekitar 30 persen dinikmati warga miskin.

Kondisi ini dinilainya tidak tepat. Idealnya, terang Ical, subsidi untuk orang kaya dihilangkan. Dana subsidi untuk orang kaya lebih baik digunakan untuk pembangunan infrastruktur. "Dampak kenaikan harga yang dialami warga miskin harus diperhatikan," kata dia.

 

Golkar meminta pemerintah memerhatikan hak pendidikan dasar 12 tahun dan asuransi kesehatan untuk semua masyarakat. Kebijakan subsidi, tambah Ical, hanya dimungkinkan bagi warga yang benar-benar membutuhkan seperti nelayan. Sementara untuk orang kaya harus dihapus.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement