Kamis 24 Mar 2011 16:45 WIB

Kakanmenag Rohul Kutuk Pembunuhan Berdarah Imam Masjid

REPUBLIKA.CO.ID,PASIR PENGARAIAN--Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakanmenag) Rokan Hulu, Ahmad Supardi Hasibuan mengutuk keras pembunuhan terhadap imam masjid Al Ikhlas Abdul Karim Nasution (57) yang dilakukan M Yusri Daulay (30) Selasa malam. "Kemenag mengutuk keras perbuatan tersebut dikarenakan biadab, tidak bermoral dan tidak berperikemanusian," ujar Ahmad di Pasir Pengaraian, Kamis.

Pernyataan tersebut disampaikan terkait pembunuhan berdarah terhadap imam masjid Al Ikhlas Dusun Paringonan Kecamatan Tambusai, Rokan Hulu, Abdul Karim Nasution oleh M YUsri Daulay (30). Ia menyebutkan pihak kepolisian harus secepatnya menangkap tersangka yang melarikan diri usai menikam di bagian pinggang korban. "Pihak Polres harus bersungguh-sungguh dalam menangani persoalan ini, sampai pelakunya tertangkap hidup, diadili dan dihukum seberat-beratnya," harap dia.

Selain itu, ia juga mengimbau tersangka secepatnya menyerahkan diri kepada aparat dikarenakan bagian dari taubat nasuha.Ahmad juga mengajak masyarakat untuk tetap memasukkan pendidikan agama kepada anak sejak usia dini. "Perilaku sebahagian masyarakat sudah di luar ambang batas normal. Hal ini dikarenakan jauhnya umat dari nilai keagamaan, hilangnya saling menghormati, sayang menyayangi dan tipisnya ukhuwah," kata mantan Humas Kemenag Riau ini.

Menurutnya hal ini tidak akan terjadi jika, anak-anak dididik dengan pendidikan akhlak dan moralitas dengan membudayakan magrib mengaji. Kapolres Rokan Hulu, AKBP Drs Adang Suherman MSi mengatakan, pelaku pembunuh imam masjid masih dalam pengejaran pihak kepolisian. Sebab, tersangka diduga lari setelah menikam pinggang kanan korban dengan sebilah pisau. "Kita sudah periksa 10 saksi yang melihat peristiwa penikaman. Pelaku sedang kita kejar, kemungkinan lari ke Batam. Karena saat ini pelaku bekerja di sana," jelas Adang.

Dari keterangan pihak kepolisian, penikaman korban diduga dilatarbelakangi masalah sengketa lahan. Pelaku beberapa hari lalu pulang dari Batam ke Tambusai untuk mengurus masalah tersebut. Setelah korban pulang dari Batam, diduga kembali terjadi selisih paham antara korban dengan tersangka. Namun, korban menganggap tidak ada masalah lagi.

Puncaknya, Selasa (22/3), saat korban jadi imam salat Maghrib bersama warga lainnya di masjid Al Ikhlas. Tanpa diketahui pelaku masuk ke masjid dan mendatangi korban yang sedang rukuk rakaat pertama.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement