REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Stasiun Gubeng, Surabaya, Jawa Timur, mendapat ancaman peledakan dari seorang pria tak dikenal yang menyampaikannya melalui telepon, Rabu.
Asisten Manajer Humas PTKA Daop VIII/Surabaya Bidang Eksternal, Herry Winarno, mengatakan, setelah mendapat teror bom, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) dan Polsek Tambaksari.
"Setelah kami lakukan penyelidikan, ternyata tidak ada apa pun dan hanya teror dari oknum yang tidak bertanggung jawab," katanya.
Menurut dia, ancaman bom didapat salah seorang staf Bidang Pemasaran Daop VIII dari pria tak dikenal yang menyampaikan melalui telepon mengenai adanya bom di Stasiun Gubeng.
"Pria itu menginformasikan bom tersebut dimasukkan ke dalam bungkusan warna kuning dan ada di dalam kereta api yang akan masuk ke stasiun. Sebagai langkah antisipasi, kami langsung berkoordinasi dan melakukan penyisiran," katanya.
Pihak PTKA berusaha menenangkan para penumpang sejumlah kereta api dengan cara melakukan pemeriksaan tiket. Cara itu dilakukan agar para penumpang KA Komuter Surabaya-Mojokerto, KA Logawa, KA Dhoho dan KA Komuter Surabaya-Sidoarjo yang berhenti di Stasiun Gubeng.
Sementara itu, Kapolsek Tambaksari, Komisaris Polisi Suhartono memastikan bahwa Stasiun Gubeng aman dari bom dan ancaman hanya dari oknum tak bertanggung jawab.
"Dalam penyisiran, kami melibatkan 20 anggota dan tidak menemukan bungkusan atau benda apa pun yang mencurigakan," katanya. Selanjutnya, dia akan bekerja sama dengan Daop VIII untuk melacak nomor telepon pelaku dan mencarinya sampai ketemu.