REPUBLIKA.CO.ID,TIMIKA--Dua orang karyawan PT Freeport Indonesia yang hingga saat ini belum diketahui identitasnya dilaporkan tewas setelah kendaraan yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan dan terbakar di ruas jalan Tanggul Timur menuju Kampung Nayaro, Kamis (7/4) malam sekitar pukul 18.15 WIT. Wakil Kepala Polres Mimika, Kompol Mada Indra Laksanta kepada ANTARA di Timika, Jumat mengatakan polisi kesulitan mengidentifikasi jasad kedua korban karena seluruh tubuh mereka hangus terbakar bersama kendaraan yang ditumpanginya.
"Kami belum bisa pastikan identitas kedua orang itu karena tubuh mereka hangus. Rencananya pagi ini kita akan melakukan identifikasi atau otopsi jasad kedua korban di Rumah Sakit Tembagapura," jelas Mada. Kompol Mada juga belum bisa memastikan apakah kecelakaan mobil yang ditumpangi kedua karyawan Freeport itu akibat diberondong tembakan oleh orang tak dikenal.
"Kami belum bisa memberi kesimpulan seperti itu, tapi untuk sementara kejadian ini murni kecelakaan tunggal," jelas Mada. Sementara itu Juru Bicara PT Freeport Indonesia, Ramdani Sirait membenarkan telah terjadi kecelakaan kendaraan di ruas jalan Tanggul Timur pada Kamis malam yang mengakibatkan dua karyawan Freeport meninggal dunia.
"Peristiwa itu terjadi di jalan Tanggul Timur di luar wilayah tambang dan operasional perusahaan," kata Ramdani. Menurut Ramdani, sesuai laporan awal dari pihak kepolisian yang diterima pihak perusahaan menyebutkan ada indikasi kendaraan yang ditumpangi kedua karyawan itu terkena tembakan.
"Laporan awal dari kepolisian mengindikasikan terlihatnya bekas tembakan di badan kendaraan tersebut," jelas Ramdani. Ia mengatakan, PT Freeport Indonesia sangat berduka atas meninggalnya kedua karyawan tersebut dan menyampaikan rasa belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban.
Saat ini, kata Ramdani, pihak kepolisian sedang melakukan investigasi kejadian dengan dukungan penuh dari PT Freeport Indonesia. Menurut informasi yang dihimpun ANTARA di Timika, kedua karyawan Freeport yang meninggal tersebut atas nama Dani Masawan dan Hari Siregar. Keduanya bekerja sebagai security PT Freeport Indonesia di area dataran rendah.