REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO-- Serangan ulat bulu di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, semakin meluas, tidak hanya di pohon, tetapi juga mulai memasuki rumah warga. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro Subekti, di Bojonegoro, Jumat.
Menyusul kemunculan ulat bulu di sejumlah pohon di sekitar gedung SD Negeri Ngablak, di Desa Ngablak, Kecamatan Dander, dan di sejumlah pohon di lingkunan kantor pemkab setempat, ulat bulu juga ditemukan di permukiman warga di Kecamatan Purwosari. "Memang yang masuk rumah warga tidak banyak, namun tetap perlu diwaspadai," katanya.
Ia mengatakan jajarannya mulai petugas penyuluh lapangan (PPL) dan petugas pengamat hama (PPH), diminta terus melakukan pemantauan di wilayahnya masing-masing. Pada prinsipnya, kalau memang di wilayah tertentu ditemukan ulat bulu, secepatnya akan dilakukan pembasmian.
"Ada beberapa jenis obat pembasmi ulat yang kami persiapkan untuk menghadapi serangan ulat bulu," katanya menjelaskan. Menurut dia, serangan ulat bulu di wilayahnya belum merusak tanaman. Namun, kalau serangan ulat bulu tersebut, tidak dicegah pada akhirnya tetap bisa mengancam tanaman, karena jenis ulat bulu itu memakan daun.
Warga di Desa Ngroworejo, Kecamatan Kota, Kliwon (49) mengatakan, dalam beberapa hari terakhir di desanya ditemukan ulat bulu yang menempel di pohon. Ia mencontohkan dua pohon johar dan satu pohon randu milik Munandar, warga setempat, terpaksa harus ditebang karena dipenuhi dengan ulat bulu. "Tiga pohon milik Munandar terpaksa ditebang, dan kemudian dijual. Tiga pohon harganya Rp30 ribu," katanya.