REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG--Setelah hama ulat bulu, kini muncul hama ulat keket. Ribuan pohon kelapa di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, mengalami kerusakan termasuk buahnya akibat diserang hama ulat keket.
"Penyerangan hama ulat keket yang terjadi di semua pohon kelapa, sudah sejak dua bulan terakhir," kata Wahyu, salah satu petani desa Kohod di Tangerang, Rabu.
Dikatakannya, asal hama ulat keket tersebut tidak diketahui. Tiba-tiba saja, pohon kelapa milik petani, sebagian besar sudah terkena serangan hama ulat keket. Akibat serangan hama ulat keket itu, daun dan buah di sekitar pohon kelapa menjadi hancur. Tak hanya itu, buah dan air yang dihasilkan pun menjadi asam dan tidak bisa di konsumsi.
Selain itu, perkembangan hama ulat keket yang begitu cepat membuat petani merasa kesulitan untuk mengatasinya. Sehingga, kulit buah kelapa muda menjadi kering dan rasanya berubah masam.
"Hampir semua pohon di desa ini mengalami serangan hama ulat keket. Sangat sedikit sekali kelapa yang dapat digunakan warga untuk keperluan makan," katanya.
Untuk kerugian materi, dijelaskannya, serangan hama ulat keket menyebabkan kerugian mencapai puluhan juta rupiah, karena hampir lima hektare kebun miliknya mengalami gagal panen.
Camat Pakuhaji Ahdiyat Nuryasin mengatakan, pihaknya telah mendapat laporan serangan hama ulat tersebut. "Memang betul ada serangan hama ulat, warga menyebutnya dengan istilah ulat keket. Kami sudah melaporkan kejadian ini ke Dinas Pertanian dan Peternakan setempat agar segera mengambil tindakan," katanya.