Kamis 16 Jun 2011 18:16 WIB

Keracunan Jamu Gendong...14 Warga Magelang Dilarikan ke Rumah Sakit

Bahan Baku Jamu
Foto: ANTARA
Bahan Baku Jamu

REPUBLIKA.CO.ID,  MAGELANG - Sebanyak 14 warga Dusun Komboran, Desa Paripurno, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, diduga keracunan setelah minum jamu gendong pedagang langganan mereka.

Kepala Puskesmas Salaman I, Heri Sumantyo, di Magelang, Kamis, mengatakan, dari sejumlah korban, tiga di antaranya saat ini masih menjalani perawatan di Puskesmas Salaman I. Pada Rabu (15/6) pagi mereka minum jamu gendong dan pada siang hari dan sebagian malam hari merasakan perut mual, badan lemas, kepala pusing, dan muntah.

Sebanyak sembilan dari 14 korban langsung dibawa ke Puskesmas Salaman 1 karena kondisinya memprihatinkan. Sedang lima lainnya membaik setelah minum air buah kelapa hijau.

Setelah diperiksa dan mendapat perawatan medis, enam dari sembilan orang diperbolehkan pulang, sedangkan tiga korban, yakni Siti Muwaroh (23), Sri Wahyuni (43), dan Yuli (36) harus menjalani perawatan di puskesmas.

"Ketiga korban belum memungkinkan untuk pulang karena selain masih pusing, tubuhnya juga lemas," kata Heri Sumantyo.

Ia mengatakan, jika melihat gejala dan riwayat sakitnya besar kemungkinan mereka keracunan jamu yang mereka konsumsi sebelumnya. Namun untuk kepastiannya, masih menunggu hasil uji laboratorium.

Sri Wahyuni mengatakan, sudah biasa mengkonsumsi jamu yang dijual tetangga dusunnya tersebut dan tidak pernah mengalami gejala keracunan.

Ia tidak curiga saat mengkonsumsi jamu tersebut. Namun, setelah meminum jamu beberapa jam kemudian merasakan perut mual, kepala pusing, dan muntah-muntah. "Ternyata, apa yang saya alami juga dirasakan para tetangga lainnya yang kebetulan juga minum jamu tersebut," katanya.

Berapa gelas untuk minum jamu dan bahan jamu serta peralatan lain untuk sementara dibawa ke Polsek Salaman sebagai barang bukti. Sedang penjual Ny Y telah diperiksa pihak kepolisian sebagai saksi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement