Senin 15 Aug 2011 09:50 WIB

Mayat Bayi Tergeletak di Pinggir Jalan

Mayat bayi (ilustrasi)
Foto: anastasyea.com
Mayat bayi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,CILACAP - Seorang warga Desa Bajing RT 03 RW 09, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, menemukan sesosok mayat bayi dalam kardus yang tergeletak di pinggir jalan dekat rumahnya, Senin (15/8).

Informasi yang dihimpun, mayat bayi dalam kardus tersebut ditemukan Wahidah (35) sekitar pukul 06.00 WIB saat dia hendak pulang ke rumah setelah jalan-jalan pagi. Dia mengaku melihat sebuah kardus tergeletak di pinggir jalan sebelah selatan rumahnya. Karena merasa curiga, dia segera membuka kardus yang ternyata berisi mayat bayi berpakaian lengkap dengan kain jarit.

Wahidah segera mengabarkan penemuan mayat bayi tersebut kepada warga sekitar yang selanjutnya melaporkan kepada Kepolisian Sektor Kroya dan Puskesmas Kroya. Petugas kesehatan Puskesmas Kroya yang tiba di lokasi sekitar pukul 06.30 WIB segera meminta mayat bayi tersebut untuk dibawa ke puskesmas.

"Kami minta mayat bayi tersebut dibawa ke puskesmas untuk mempermudah pemeriksaan," kata seorang petugas Puskesmas Kroya, Mainah.

Dari hasil pemeriksaan, bayi berjenis kelamin laki-laki itu diduga telah meninggal dunia beberapa jam setelah dilahirkan sekitar tiga hingga empat hari lalu. Kondisi kulitnya telah mengelupas dan berwarna abu-abu. Mayat bayi tersebut diduga lahir prematur dengan usia kandungan delapan bulan karena berat badannya hanya 1,1 kilogram dan panjang 36 centimeter.

"Proses kelahiran bayi diduga tanpa bantuan bidan karena tali pusarnya tersisa cukup panjang. Akan tetapi, kami menduga ibunda bayi tersebut memahami proses persalinan karena tali pusar diikat dengan rapi menggunakan benang kasur," katanya.

mayat bayi tersebut selanjutnya dimakamkan di Pemakaman Umum Gading Kroya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement