Senin 05 Sep 2011 19:40 WIB

Revitalisasi Kawasan Stasiun Tugu tak Ubah Tata Ruang Malioboro

Rep: neni ridarineni/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA - Ketua Jogja Investor Forum (JIF)  KGPH Hadiwinoto mengatakan  proyek revitalisasi Stasiun Tugu termasuk Kawasan Malioboro tak akan merombak tata ruang Kawasan Malioboro.

''Proyek penataan kawasan itu telah memberhitungkan aturan hukum soal pelestarian KCB (Kawasan Cagar Budaya),''kata.  Adik Sultan Hamengku Buwono X pada wartawan, di Pagelaran Kraton Yogyakarta, Senin (59).

Dia mengungkapkan pengembangan kawasan Inti Malioboro itu sangat penting untuk segera dilakukan karena bisa memberikan manfaat pada banyak hal antara lain: mendorong pariwisata dan mampu mengantisipasi resiko kemacetan.

''Kita harus berfikir soal pembangunan yang berdampak positif untuk masyarakat . Apa salahnya melakukan sedikit perubahan jika manfaatnya lebih besar dan dirasakan oleh masyarakat. Namun saya tak ingin Yogyakarta seperti Bali. Di Bali justru yang mengembangkan kebanyakan investor dari Jakarta,''kata dia.

Menurut Gusti Hadi (panggilan bagi KGPH Hadiwinoto), pengembangan Malioboro merupakan proyek awal JIF dalam beberapa rencana pengembangan infrastruktur di DIY. Proyek tersebut, lanjutnya, akan dilakukan secara berkesinambungan dengan rentang waktu tertentu. Tujuan utamanya untuk menghidupkan DIY sebagai kota investasi.

Selain pengembangan Kawasan Tugu dan Malioboro, ada rencana lain, tetapi akan dilakukan secara bertahap, misalnya lima tahun sekali. Sehingga setiap lima tahun Yogyakarta  mempunyai sesuatu yang baru dan bisa menarik wisatawan untuk datang dan datang kembali, jelas dia.

Dalam revitalisasi ini, kawasan stasiun akan dibangun gedung parkir serta tempat perbelanjaan yang terhubung langsung dengan Malioboro. Sementara Malioboro akan dibuat menjadi kawasan pedestrian atau untuk pejalan kaki.

Sementara itu Masyarakat Advokasi Warisan Budaya (MADYA). Madya mengkhawatir penambahan dan perubahan bentuk bangunan di Malioboro dapat  merusak tata ruang kawasan perdagangan yang ada sejak zaman kolonial itu.

Menurut Koordinator MADYA Jhohanes Marbun, penataan dan modernisasi kawasan Malioboro khususnya Stasiun Tugu akan mengusik kelestarian KCB. Sebab Stasiun Tugu sebagai penanda KCB di wilayah Malioboro yang memiliki peran kunci dalam pembentukan wilayah historis tersebut.

''Dengan rencana revitalisasi tugu yang akan dilakukan oleh JIF, kami khawatir adaptasi bangunan terlalu berlebihan, apalagi jika dibangun pusat perbelanjaan di kawasan tugu,''kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement