REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA - Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya di Jalan Jimerto yang merupakan salah satu bangunan cagar budaya peninggalan zaman Belanda diusulkan untuk menjadi tempat wisata. Kepala Bagian Umum Pemkot Surabaya, Wiwik Widiyati, Kamis (8/9), mengatakan, selain menjadi pusat pemerintahan, kantor pemkot ini juga layak menjadi tempat wisata karena memiliki bunker dan brankas kuno peninggalan Belanda.
"Brankas ini terletak di ruangan Bagian Umum dan bunker berada di bawah gedung Balai Kota Surabaya," ujarnya.
Menurut dia, berpuluh-puluh tahun brankas berukuran 2x1,5 meter tersebut ditanam di tembok ruang Bagian Umum. Selama ini, pihak pemkot tidak pernah membuka brankas tersebut.
Pemkot akan mendatangkan tim untuk meneliti brankas tersebut sebab pintu brankas tidak bisa dibuka, kecuali dengan kunci asli. "Kita masih mencari kunci aslinya," ujarnya.
Ia mengatakan tidak mau membuka paksa brankas tersebut, misalnya dengan mendatangkan tukang las. Alasannya, brankas itu sudah masuk cagar budaya yang artinya tidak boleh dirusak.
Wiwik menjelaskan bahwa selama ini banyak yang tidak tahu keberadaan brankas ini. Selama ini, brankas letaknya ditutupi lemari. Ketika desain kantor hendak ditata ulang, barulah diketahui brankasnya.
"Baru tahu ternyata di situ ada brankas besar kuno," terangnya.