REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Situasi dan kondisi kampus Universitas Lampung (Unila) pascakerusuhan antar mahasiswa FISIP dan FT, pada 21 September lalu, berangsur normal pada Kamis (22/9). Lingkungan FISIP yang menjadi tempat kejadian perkara tampak lengang dari aktivitas mahasiswa.
Hasil pemantauan, mahasiswa FISIP terlihat sepi. Sedangkan aktivitas mahasiswa di FT juga lengang. Dua kelompok mahasiswa ini sebelumnya saling lempar batu di halaman FISIP yang menyebabkan kaca gedung dan puluhan mobil dan motor rusak. Seorang dari mahasiswa FISIP ikut terluka akibat lemparan batu.
Petinggi Unila masih melakukan penyelidikan dan upaya damai kedua kubu berseteru di gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa. Hadir pada dialog ini HIMA mesin mewakili FT didampingi presiden BEM FT. Sedangkan perwakilan mahasiswa FISIP didampingi gubernur BEM FISIP.
Perundingan perdamaian kedua pihak yang bentrok ini, dimediasi Pertemuan mediasi Pembantu Rektor III, Sunarto, dekan FT dan dekan FISIP. Hadir juga pada kesempatan itu, Kapolresta Bandar Lampung, AKBP Guntor F Gafar.
Menurut Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Syaiful Wahyudi, belum ada tersangka atas kerusuhan yang terjadi di kawasan FISIP. "Belum ada laporan kedua pihak," katanya.
Polisi belum melakukan penyelidikan di kampus terbesar di Lampung ini, pasalnya masing-masing pihak belum melapor. Aparat tidak bisa melakukan penyelidikan atas kasus kerusuhan di kampus tersebut.
Pihak Polresta Bandar Lampung, menyerahkan kasus ini kepada pihak Unila untuk diselesaikan secara internal kampus. Menurut dia, polisi masih melakukan upaya agar tidak ada lagi serangan susulan.
Kasus ini mencuat adanya isu tatkala salah seorang mahasiswa FT mendapat tindakan tidak menyenangkan saat prosesi arak-arakan seusai mengikuti acara wisuda yang digelar di gedung serba guna Kampus Unila, Rabu (21/9). Segerombolan mahasiswa FT menyerang mahasiswa di Gedung FISIP.