Senin 26 Dec 2011 13:00 WIB

Hujan Bikin 'Si Bule' Makin Gila Gerogoti Cabai

Rep: M As'adi/ Red: Didi Purwadi
Tanaman cabai merah rusak akibat serangan hama.
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Tanaman cabai merah rusak akibat serangan hama.

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG - Tingginya intensitas hujan diperkirakan menjadi penyebab meningkatnya serangan patek dan virus kuning (bule) pada tanaman cabai di Kabupaten Temanggung. Akibat serangan dua jenis penyakit dan hama ini, produski cabai merosot hingga 50 persen.

Triyono (35), petani asal Dusun Klesem, Desa Dlimoyo, Kecamatan Ngadirejo, kepada Republika menceritakan serangan patek dan si bule yang semakin menggila tersebut. Dalam tiga pekan terakhir ini,  serangan patek dan virus kuning merebak di ladang cabai milik petani.

‘’Selain membuat kualitasnya buruk, produksi juga merosot drastis,’’ katanya.

Triyono yang mengaku memiliki 0,5 hektar ladang cabai itu hanya mendapatkan sekitar 40 kilogram ketika memanen cabai pada senin (26/12). Padahal jika tidak terserang penyakit, hasil panen cabainya bisa mencapai satu kuintal. ''Merebaknya kedua jenis penyakit tersebut kami perkirakan karena intensitas hujan yang tinggi,’’ katanya.

Retno Dyah Rahamawati, kepala Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit (LPHP) Temanggung, mengatakan bahwa musim hujan sangat berpengaruh terhadap tanaman cabai. Tingginya intensitas curah hujan membuat kelembaban udara menjadi tinggi pula. Kondisi semacam itu menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit tanaman.

''Misalnya penyakit bule atau biasanya disebut virus kuning. Jenis penyakit ini memang sulit dikendalikan secara kimiawi. Jadi, tanaman yang sudah terlanjur terjangkiti itu harus dicabut.''

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement