REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA - Kisruh internal di PT Freeport Indonesia belum juga menemukan kata usai. Pasalnya, meski para karyawan yang sempat mogok telah bekerja, namun mereka malah melakukan intimidasi dan bahkan penganiayaan. Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Mimika Dionisius Mameyau kepada ANTARA di Timika, Senin (27/2).
"Intimidasi yang dilakukan karyawan peserta mogok kerja terhadap rekan-rekan mereka tidak terjadi di seluruh areal kerja PT Freeport tapi hanya di beberapa titik sehingga manajemen yang menangani langsung di lapangan mengambil keputusan untuk menghentikan sementara aktivitas produksi," jelas Dionisius.
Ia mengatakan, hingga saat ini manajemen PT Freeport belum memberikan laporan secara resmi tentang situasi dan kondisi yang terjadi di lokasi perusahaan kepada Pemkab Mimika hingga memicu terhentinya aktivitas produksi perusahaan tambang emas, tembaga dan perak itu.
"Laporan secara resmi dari manajemen Freeport belum ada sehingga kami tidak tahu persis masalah apa yang terjadi, langkah-langkah apa yang sudah dilakukan untuk membangun komunikasi antara manajemen dengan karyawan," ujar Dionisius.
Terkait kondisi yang terjadi di lingkungan PT Freeport tersebut, Pemkab Mimika akan memanggil manajemen PT Freeport dan pihak Serikat Pekerja untuk menanyakan masalah yang terjadi dan berupaya mencari solusi bersama untuk menyelesaikannya. Pertemuan yang difasilitasi Pemkab Mimika direncanakan berlangsung pada Kamis (1/3).
Juru Bicara PT Freeport Ramdani Sirait mengakui saat ini terjadi gangguan operasional dalam rangka memulihkan kembali operasi perusahaan. Menurut Ramdani, PT Freeport telah mengikuti semua persyaratan yang tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) XVII yang ditandatangani di Jakarta beberapa waktu lalu dengan pihak Serikat Pekerja.
"Di antara pekerja yang kembali bekerja terdapat beberapa yang telah melakukan tindakan kekerasan dan intimidasi terhadap rekan-rekan mereka yang tidak mengikuti aksi mogok kerja dan terhadap para penyelianya," tutur Ramdani.
Informasi yang dihimpun ANTARA di Timika, Senin, menyebutkan bahwa untuk membicarakan masalah yang terjadi antara karyawan yang mogok kerja dengan rekan-rekan mereka yang tidak ikut mogok kerja, dilaksanakan pertemuan seluruh karyawan Freeport bertempat di Community Hall Tembagapura, Senin siang.
Bersamaan dengan itu, pada Senin siang sejumlah Pengurus Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja PT Freeport menggelar pertemuan dengan Kapolda Papua Irjen Pol Bigman Lumban Tobing bertempat di Hotel Rimba Papua, Timika.