REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS – Pemerintah Suriah mengumumkan akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Ukraina. Langkah itu diambil sebagai bentuk dukungan penuh Damaskus terhadap sekutu dekatnya, yakni Rusia.
"Republik Arab Suriah telah memutuskan untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Ukraina sesuai dengan prinsip timbal balik dan sebagai tanggapan atas keputusan pemerintah Ukraina," kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Suriah kepada kantor berita pemerintah negara tersebut, Syrian Arab News Agency, Rabu (20/7/2022).
Akhir bulan lalu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengumumkan bahwa negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Suriah. Hal itu menyusul langkah Damaskus mengakui kemerdekaan wilayah Luhansk dan Donetsk. “Tidak akan ada lagi hubungan antara Ukraina dan Suriah,” ujar Zelensky 29 Juni lalu.
Suriah adalah negara kedua setelah Rusia yang mengakui kemerdekaan Luhansk dan Donetsk. Moskow memberi pengakuan tersebut sesaat sebelum melancarkan agresi ke Ukraina. Sebelum diakui kemerdekaannya, Luhansk dan Donetsk yang terletak di timur Ukraina dikuasai kelompok separatis pro-Rusia.
Pekan lalu, Ukraina pun mengumumkan akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Korea Utara (Korut). Sama seperti dengan Suriah, Kiev mengambil langkah itu karena Pyongyang mengakui kemerdekaan Luhansk dan Donetsk. “Sebagai tanggapan (atas pengakuan kemerdekaan Luhanks dan Donetsk), Ukraina mengumumkan akan memutuskan hubungan diplomatik Republik Rakyat Demokratik Korea,” kata Kementerian Luar Negeri Ukraina dalam sebuah pernyataan 13 Juli lalu.
Dalam pernyataan itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba mengatakan, Rusia tidak lagi memiliki sekutu di dunia. “Kecuali negara-negara yang bergantung padanya secara finansial dan politik,” ucapnya.
Median pemerintah Korut, yakni Korean Central News Agency (KCNA) telah mengumumkan bahwa negara tersebut memutuskan mengakui kemerdekaan Republik Rakyat Luhansk dan Republik Rakyat Donetsk. Korut menjadi negara ketiga setelah Rusia dan Suriah yang mengambil langkah demikian.
Dalam laporannya, KCNA mengungkapkan, Korut ingin mengembangkan hubungan antar-negara dengan Republik Rakyat Luhansk dan Republik Rakyat Donetsk. Relasi dibangun dalam gagasan kemerdekaan, perdamaian, dan persahabatan.
Surat pengakuan kemerdekaan terhadap Luhansk dan Donetsk telah diserahkan secara resmi oleh Duta Besar Korut di Moskow Sin Hong-chol ke utusan khusus Republik Rakyat Donetsk untuk Rusia Olga Makeyeva. Donetsk telah meresmikan kedutaan besarnya di Moskow pada 12 Juli lalu.