Jumat 05 Aug 2022 17:15 WIB

Satgas Monkeypox IDI: Reinfeksi Cacar Monyet Bisa Terjadi

Reinfeksi bisa terjadi karena tubuh manusia punya antibodi untuk masa tertentu.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andri Saubani
Gambar mikroskopik dari virus cacar monyet. Satgas IDI menyebut cacar monyet bisa mereinfeksi pasien yang sudah pernah sembuh dari penyakit itu. (ilustrasi)
Foto: AP/VOA
Gambar mikroskopik dari virus cacar monyet. Satgas IDI menyebut cacar monyet bisa mereinfeksi pasien yang sudah pernah sembuh dari penyakit itu. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satgas Monkeypox PB IDI dr. Hanny Nilasari mengatakan, ada kemungkinan seseorang dapat tertular cacar monyet atau Monkeypox lebih dari satu kali. Diketahui, virus cacar monyet termasuk dalam keluarga yang sama dengan cacar air.

"Monkeypox jadi hampir sama dengan infeksi virus lain, apabila infeksi virus pada saat itu ada gejala dan tubuh akan bentuk antibodi, apa ada kemungkinan (reinfeksi), bisa. Tubuh itu punya antibodi untuk masa tertentu kecuali dia punya kondisi defisiensi imun tubuh, daya tahannya lemah makanya bisa reinfeksi berulang," ujar Hanny dalam diskusi daring, Jumat (5/8/2022).

Baca Juga

Oleh karenanya, ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi penyebaran virus Monkeypox di Indonesia, dengan terus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan menjaga imunitas pada tubuh. Pasalnya, dirinya menegaskan bahwa seluruh kelompok manusia yang melakukan kontak fisik maupun seksual tentunya juga akan memiliki risiko untuk terinfeksi virus Monkeypox.

Monkeypox pertama kali ditemukan pada 1958 ketika dua wabah penyakit mirip cacar terjadi di koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian, dari sanalah nama monkeypox diambil. Kasus manusia pertama dari Monkeypox tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo (DRC) selama periode upaya intensif untuk menghilangkan cacar.

Sejak itu, cacar monyet telah dilaporkan pada orang-orang di beberapa negara Afrika tengah dan barat lainnya. Ketika seseorang terkena infeksi virus Monkeypox, biasanya dibutuhkan setidaknya lima hingga 21 hari untuk mengembangkan gejalanya.

Beberapa gejala yang berhubungan dengan cacar monyet antara lain seperti demam, sakit kepala kronis, nyeri otot, sakit punggung, panas dingin dan batuk. Serta ada pembengkakan kelenjar getah bening. Beberapa gejala lain yang juga muncul ketika seseorang terkena infeksi virus Monkeypox adalah kulit melepuh dengan sedikit cairan, ruam berwarna merah, dan lainnya.

 

photo
Asal usul cacar monyet. - (Republika)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement