REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD - Korban tewas akibat banjir muson di Pakistan telah mencapai 1.033 jiwa. Otoritas Manajemen Bencana Nasional (NDMA) mencatat kenaikan korban jiwa dalam banjir dan tanah longsor di seluruh negeri hingga Ahad (28/8/2022).
"Sejumlah 119 orang telah meninggal dalam 24 jam sebelumnya karena hujan lebat terus melanda sebagian negara," kata NDMA seperti dikutip laman Channel News Asia, Ahad.
Musim hujan tahunan memang sangat penting untuk mengairi tanaman dan mengisi kembali danau dan bendungan di seluruh anak benua India ini. Kendati begitu hujan setiap tahun juga membawa gelombang kehancuran.
Para pejabat mengatakan banjir muson tahun ini telah mempengaruhi lebih dari 33 juta orang di seluruh negeri atau satu dari tujuh warga Pakistan. Banjir yang dipicu hujan lebat menghancurkan atau merusak hampir satu juta rumah.
NDMA mengatakan lebih dari dua juta hektar tanaman budidaya telah musnah, 3.451 km jalan hancur, dan 149 jembatan hanyut. Pakistan pun telah mengumumkan keadaan darurat nasional terkait dampak banjir yang melanda negara pada Jumat (26/8/2022).
Pemerintah mengerahkan tentara untuk membantu pemerintah sipil dalam operasi bantuan dan penyelamatan. Menteri Iklim Pakistan, Senator Sherry Rehman mengatakan hujan baru-baru ini melebihi rata-rata hujan dalam 30 tahun.
"Air ini tinggi sekarang tidak hanya di kedua sisi Indus di Pakistan selatan tetapi telah memicu fenomena banjir bandang baru di mana hujan turun dalam 7-8 siklus yang belum pernah terjadi sebelumnya, daerah banjir super dari langit tanpa ampun," katanya dalam setelah pertemuan perwakilan lembaga donor internasional belum lama ini.