Rabu 31 Aug 2022 00:13 WIB

Reka Adegan: Brigadir J Jongkok Memohon, Ditembak, Lalu Tumbang

Ada perbedaan keterangan antara Bharada E dan Sambo terkait eksekusi Brigadir J.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Teguh Firmansyah
Tersangka mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo mengenakan pakaian tahanan bersama istrinya Putri Chandrawathi saat mengikuti rekonstruksi di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jalan Duren Tiga Utara I, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022).
Foto:

Pantauan Republika.co.id, via monitor rekonstruksi, lima tersangka hadir langsung dalam reka adegan yang berlangsung selama 7 jam. Tersangka Ferdy Sambo mengenakan baju tahanan dengan tangan diikat kabel lis. Ia mengenakan baju tahanan bernomor 052, dan bercelana pendek sedengkul.

Tersangka RE mengenakan baju tahanan bernomor 035. Tersangka RR dengan baju tahanan 041. Tersangka KM juga mengenakan baju tahanan, dengan kondisi tangan terikat. Sementara tersangka PC yang belum ditahan, dalam rekonstruksi mengenakan baju rumahan stelan putih-putih. Sementara tokoh korban Brigadir J, mengandalkan pemeran pengganti.

Reka adegan terbagi dalam tiga sesi. Pada bagian pertama, dilakukan di sebuah aula, yang berada di rumah Saguling III. Di aula tersebut, merekonstruksi rangkaian peristiwa tentang kejadian di Magelang, Jawa Tengah (Jateng) sejak Senin (4/7), sampai Jumat (8/7). Ada sebanyak 16 adegan yang diperagakan di aula tersebut.

Beberapa di antaranya, tampak adegan ke-13 yang memperlihatkan tersangka RE, Ricky Rizal (RR), dan Kuwat Maruf (KM), sedang tidur-tiduran bersama. Adegan tersebut, dilanjutkan pada adegan ke-14, yang memperlihatkan PC sedang tidur di atas sebuah ranjang di dalam kamar. Tampak PC melakukan adegan tiduran sambil melakukan komunikasi via telefon.

Berikutnya, pada adegan ke-15 ada diperlihatkan Brigadir J, yang duduk di lantai, sebelah kiri sisi ranjang PC yang sedang tiduran. Juga ditampilkan adengan 15 B yang juga memperlihatkan KM, berada di posisi yang sama seperti Brigadir J sebelumnya. Rekonstruksi peristiwa di Magelang, ditutup dengan adegan ke-16. Rangkaian adegan penutup tersebut, memperagakan situasi persiapan pulang dari Magelang ke Jakarta, pada Jumat (8/7).

Adegan ke-16 A, diperagakan adanya situasi pengamanan senjata laras panjang pegangan Brigadir J. Pada adegan tersebut, senjata laras panjang itu, diambil oleh RR, dan diserahkan ke RE. RE lalu membawa senjata itu ke dalam mobil bagian depan. Mobil tersebut, terdeteksi berplat B 1 MAH.

Pada adegan 16 D, ditampilkan adegan KM yang berada di dalam mobil tersebut, dengan memegang kendali setir. RE berada di sebelahnya. Menyusul PC, masuk ke dalam mobil di bagian tengah, bersama seorang asisten rumah tangga. Sementara Brigadir J, berada di dalam mobil L 1973 ZX, bersama RR. Dua mobil tersebut, berangkat kembali ke Jakarta.

Reka adegan berlanjut ke peristiwa yang terjadi di Saguling III. Rumah tersebut, adalah tempat tinggal pribadi Sambo dan Putri. Rekonstruksi di rumah ini, memeragakan seluruh peristiwa sejak Jumat (8/7), setibanya rombongan PC, RE, dan RR, serta KM tiba di Jakarta. Di rumah tersebut, ada sebanyak 35 adegan, yang memeragakan banyak kejadian. Tersangka FS dimunculkan pertama kali dalam reka adegan ke-17 ini.

Beberapa adegan memperlihatkan Sambo, yang berada di ruang kerja saat menunggu rombongan PC tiba. Kemudian, diperagakan juga adegan di dalam sebuah ruangan, yang memperlihatkan PC, bersama KM, dan RE. Di ruangan tersebut, ditampilkan adegan pengamanan senjata api yang dibawa dari Magelang.

Selanjutnya, reka adegan pindah ke lantai tiga rumah Saguling III. Pada adegan tersebut, FS duduk di sofa panjang. PC datang, menghampiri dan duduk di sebelah kiri suaminya. Pada adegan tersebut, tampak di monitor, FS yang memeluk, lalu menciumi kening isterinya itu. Lalu, bercakap-cakap, dan FS membisikkan sesuatu ke telinga kanan PC. Lepas adegan tersebut, FS memanggil RR menggunakan radio handytalkie (HT).

RR, datang ke lantai tiga tempat FS masih duduk, namun PC sudah tak berada di sofa. Di tempat tersebut, diperagakan RR yang duduk di lantai menghadap FS yang masih berada di sofa. Selanjutnya RR turun ke lantai satu, berkumpul bersama ajudan lainnya, termasuk RE, dan serta KM. Adegan itu, berlanjut dengan  RE yang menghadap FS. Dalam adegan berhadap-hadapan dengan FS tersebut, RE digantikan pemeran cadangan. Lalu, berlanjut RE, yang turun ke lantai satu, dengan senjata pistol di pinggang kanan. RE bergabung dengan RR, dan KM di lantai satu.

Rekonstruksi berlanjut ke adegan 38, dengan memperagakan RE yang kembali ke dalam mobil. RE mengambil sebuah tas ransel berwarna hitam, dan mengeluarkan sebuah pistol lain. Tas berisi pistol tersebut, RE bawa, menuju RR, dan KM yang sedang duduk-duduk di depan rumah Saguling III. Tak tampak ada aktivitas Brigadir J dalam rangkaian adegan itu

Adegan berlanjut, dengan kembali ke dalam rumah. Diperagakan adegan FS bersama PC, yang sedang bercakap-cakap di kamar keduanya. Lepas reka adegan di dalam kamar tersebut, layar monitor, tak lagi menampilkan sisa rangkaian kejadian berikutnya. Saat reka adegan tersebut berlangsung, menunjukkan pukul 1 siang. Dan para peserta reka adegan, rehat sejenak.

Rekonstruksi berlanjut

Rekonstruksi dilanjutkan sekitar pukul 14:45 WIB dengan pindah lokasi reka adegan, ke rumah dinas di Duren Tiga 46. Jaraknya sekitar 700 meter dari rumah Saguling III. Rangkaian adegan di sini, adalah sesi terakhir dari seluruh rangkaian rekonstruksi. Ada sebanyak 27 adegan yang diperagakan di rumah dinas yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya Brigadir J. Termasuk adegan saat penembakan mati Brigadir J.

Di lokasi Duren Tiga, rekonstruksi dimulai dengan reka adegan, ke-48. Mobil B 1 MAH, tiba mengantarkan PC. Ia turun mobil bersama RE, dan KM, dan juga J. Keempatnya masuk lewat pintu samping rumah, ke garasi, yang tembus ke ruang tengah dalam. Dalam reka adegan, PC, masuk duluan bersama RR, yang diikuti KM, dan J menyusul di belakang. Pada adegan 54 D, Sambo tiba di Duren Tiga dengan mobil B 1314 RFP. Sambo, tampak masuk ke garasai dengan berjalan kaki.

Pada adegan 56, Sambo masuk ke ruang tengah, dan RE sudah berada di dalamnya. Dalam adegan tersebut, hanya ada FS, dan RE di ruangan itu. PC, sudah tak tampak. Sementara KM, dan RR, dari dalam rumah keluar, menuju ke pekarangan. Ada J, yang berada di halaman depan, sisi timur rumah Duren Tiga. Adegan ke-62, ditampilkan RR, bersama J sedang berbincang-bicang. Sementara KM, memperhatikan.

Adegan tersebut, dilanjutkan dengan RR, bersama J, masuk kembali ke ruang tengah, dengan KM yang mengikuti dari belakang. Di ruang tengah, masih ada Sambo yang sedang menunggu. Ketika J masuk, Sambo memegang tengkuk bagian belakang J. Sementara RE tampak berada di tangga. Lepas itu, terjadi dua versi reka adegan, yang memperlihatkan eksekusi pembunuhan Brigadir J.

Dalam rekonstruksi ini, tim penyidik mengundang keterlibatan lembaga eksternal. Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, tim penyidik meoibatkan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), pun tim Jaksa Penuntut Umum (JPU). Lembaga Perlindungan Saksi, dan Korban (LPSK), pun turut dilbatkan sebagai otoritas proteksi Bharada RE. Status Bharada RE, adalah sebagai justice collaborator.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement