REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak muda ikut terdampak pandemi Covid-19. Hal itu mengingat jumlah populasinya yang sangat besar di Indonesia dan terkait dengan ketersediaan lapangan kerja. Untuk itu, anak muda dianjurkan untuk lebih giat meningkatkan kompetensi kerja dan melakukan wirausaha atau menjadi entrepreneur.
Apalagi pada era pascapandemi, pola ekonomi mulai banyak berubah menjadi new economy, yakni pola bisnis baru berbasis kreatifitas, digital dan mandiri yang berdampak pada komunitas secara luas. Ketua Perkumpulan Kader Bangsa, Dimas Oky Nugroho memberikan sejumlah tips bagi anak muda untuk aktif di era new economy.
Menurutnya Dimas, pada era new economy saat ini, anak muda harus berani tampil, berperan, dan bahkan memimpin berbagai inisiatif positif membangun komunitas, baik secara sosial ekonomi, budaya dan politik. Untuk itu, sambung dia, anak muda harus dapat membuka diri untuk belajar dan berinteraksi dengan berbagai pengalaman, proyek sosial ekonomi dan entitas baru yang memiliki dampak positif untuk peningkatan SDM, jaringan dan kesejahteraan, serta integritas pribadi.
"Rata-rata dalam mengawali inisiatif baru, khususnya di dunia usaha dan kewirausahaan sosial, anak muda kerap memiliki masalah pesimisme dan kepercayaan diri. Anak muda dapat memulai inisiatif dengan menghindari sikap apatis dan memperkuat kepribadiannya dengan terlibat berbagai kegiatan yang bisa meningkatkan karakter, integritas, dan kebersamaan," kata Dimas di acara Podcast "Jum'at Berbincang' dalam program Youtube channel LP3ES dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (31/8/2022).
Mantan Staf Khusus Kantor Kepresidenan RI tersebut berpesan, anak muda tentunya secara paralel harus melakukan penguatan kapasitas dan keahlian di bidang tertentu yang diminati. "Penting untuk segera memulai niat dan inisiatif, baik melalui jalan komunitas, penguatan pengetahuan, baik hard skill dan soft skill, serta perluasan jejaring yang majemuk dan bermanfaat," ujar Dimas.
Selain itu, ia berpesan, dalam berjejaring dan berkomunitas, era new economy ditandai dengan optimalisasi aplikasi digital dan kolaborasi berbasis komunitas. Sehingga usaha yang dibangun bukan hanya untuk memperkuat keuntungan pribadi, tapi juga untuk membangun ekosistem dan society ke arah sharing economy.
Alumnus Doktor Antropologi Politik lulusan UNSW Sydney tersebut berharap, anak muda agar aktif memperkuat diri dan ikut berpartisipasi dalam transformasi sosial-ekonomi di Indonesia. Dimas juga mengimbau anak muda harus selalu optimis dan bersiap memimpin Indonesia menuju negara dan bangsa yang lebih maju dan sejahtera.