REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sekaligus spesialis paru RS Persahabatan Erlina Burhan mengatakan, selain kelompok tenaga kesehatan (nakes), kelompok lanjut usia (lansia) juga membutuhkan vaksinasi Covid-19 dosis keempat atau booster kedua. Hal ini lantaran, kelompok rentan tersebut mengalami penurunan sistem imun seiring bertambah usia sehingga rentan mengalami perburukan kondisi akibat Covid-19.
"Berikutnya (kelompok yang membutuhkan vaksin Covid-19 booster kedua) adalah lansia. Kenapa lansia menjadi kelompok yang butuh? Karena lebih rentan. Orang semakin tua sistem imunnya semakin menurun. Bertambah usia, imunnya menurun," jelasnya di Jakarta, Kamis (15/9/2022).
"Kedua, lansia memiliki banyak komorbid. Sudah mulai hipertensi, sudah mulai ada diabetes, dan lain-lain. Jadi orang tua banyak penyakitnya, banyak komorbidnya. Sistem imunnya turun, makanya harus dilindungi dengan booster kedua ini," sambungnya.
Dikonfirmasi terkait pemberian dosis keempat, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin menegaskan akan memprioritaskan pemberian dosis ketiga. Pasalnya, cakupan vaksin Covid-19 dosis ketiga masih jauh dari target.
Berdasarkan data Kemenkes RI, capaian vaksinasi booster baru mencapai 26,46 persen atau sekitar 62.091.264 orang.Kesenjangan angka antara vaksinasi dosis satu, dua, dan tiga ini membuat pemerintah belum membuka kemungkinan vaksinasi dosis keempat untuk umum.
“Booster ketiga aja belum, masih banyak. Kita kasih dulu booster ketiganya,” ujar Budi.
Hingga saat ini 12,5 miliar dosis vaksin Covid-19 diberikan secara global di mana diantaranya lebih dari 70 juta dosis vaksin viral vector telah diberikan di Indonesia. Menurut data penelitian terbaru, vaksin tersebut aman untuk digunakan masyarakat di seluruh dunia sebagai primer maupun booster.