Rabu 28 Sep 2022 16:42 WIB

BPOM Cari Upaya Atasi Kendala Importasi Vaksin Meningitis

BPOM mengakui stok vaksin meningitis di Indonesia menipis.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Indira Rezkisari
Vaksin meningitis.
Foto: Antara/Irfan Anshori
Vaksin meningitis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalangan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) mengeluhkan kelangkaan vaksin meningitis yang terjadi saat ini. Kelangkaan ini membuat keberangkatan jamaah umroh ke Tanah Suci terhambat.

Kepala BPOM RI Penny K Lukito Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan saat ini pihaknya sedang mencari peluang alternatif untuk mengatasi kendala importasi Vaksin Meningitis bagi kebutuhan jamaah umroh di Indonesia. Saat ini, terdapat empat jalur pengadaan Vaksin Mengitis di Indonesia.

Baca Juga

Empat jalur tersebut yakni melalui produsen PT Mersifarma dengan merek dagang Formening, produksi PT Bio Farma bernama Menivax, produsen Glaxo dengan merek dagang Menveo, dan produksi PT Aventis bermerek Menactra. Menurut Penny importasi vaksin dari seluruh produsen tersebut di Indonesia sedang terkendala, sehingga berimbas pada kelangkaan Vaksin Meningitis bagi kebutuhan jamaah umroh.

"Formening sudah dapat nomor izin edar, tapi ada masalah di akses. Saat ini produsen belum mengadakan impor produk karena terdapat temuan inspeksi Good Manufacturing Practices (GMP) di negara asalnya oleh otoritas setempat," katanya di Jakarta, Selasa (27/9/2022).

GMP adalah suatu pedoman cara memproduksi pangan yang baik dengan tujuan agar produsen menghasilkan produk yang bermutu sesuai tuntutan konsumen, yang berarti produk tersebut terjamin mutunya dan aman dikonsumsi. Untuk Vaksin Menivax sudah memiliki izin edar BPOM pada Agustus 2022, dan BPOM sudah menerbitkan surat keterangan impor.

"Berdasarkan SK ini digunakan Bio Farma untuk urus ekspor dari China. Berdasarkan komunikasi dengan Bio Farma, mereka tidak siap dengan tingginya permintaan Vaksin Meningitis sehingga tidak menyiapkan jauh hari," katanya.

Bio Farma juga telah berkomitmen melakukan importasi secara bertahap vaksin tersebut dari Oktober 2022 hingga Januari 2023 total 675 dosis. Sementara permasalahan pada pengadaan Vaksin Menveo dikarenakan produsen menginformasikan bahwa produk mereka sudah lama tidak beredar.

"Pendaftar sudah konfirmasi ke global, tapi belum ada jawaban dari global," katanya.

Sementara vaksin Menactra, terakhir impor pada 11 Juli 2022. Berdasarkan catatan BPOM sebanyak 6.600 boks. Namun, saat ini stok vaksinnya tinggal 66 vial.

"Pihak Aventis selaku pemilik izin edar akan mendatangkan stok 5.400 vial ke Indonesia pada akhir Oktober 2022. Kami akan cari lagi cara lain untuk percepatan pengadaan Vaksin Mengitis, bisa melalui mekanisme jalur khusus (Special Access Scheme/SAS). Saya akan minta Deputi 1 BPOM cari sumber lain di jalur internasional," ungkapnya.

Sebelumnya, Direktur Umroh dan Haji Khusus Kementerian Agama Nur Arifin mengatakan, Kementerian Kesehatan akan melakukan langkah untuk mengatasi kelangkaan vaksin meningitis untuk jamaah umroh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement