REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sekretaris Jenderal Partai Komunis China (CPC) Xi Jinping menemui secara khusus delegasi dari Daerah Otonomi Guangxi untuk membangun kepercayaan di kalangan etnis minoritas. Pertemuan dengan delegasi etnis minoritas Zhuang yang menghuni Guangxi dilakukan Presiden China itu pada Senin (17/10/2022) atau sehari setelah pembukaan Kongres Nasional ke-20 CPC di Beijing, Ahad (16/10/2022).
Dari 2.296 delegasi terpilih dari pusat, daerah, dan beragam latar belakang yang berhak menghadiri hajatan politik lima tahunan di China itu, sebanyak 264 orang atau sekitar 11,5 persen mewakili kelompok etnis minoritas. Zhuang yang menghuni Guangxi merupakan etnis minoritas terbesar di China.
Dalam Kongres CPC Daerah Otonomi Guangxi pada April lalu, Xi terpilih secara aklamasi sebagai delegasi kongres dari unit pemilihan daerah tersebut, salah satu dari 38 unit pemilihan yang mewakili lebih dari 96 juta anggota CPC di seluruh China.
Xi menjadi kandidat yang dinominasikan oleh Komite Sentral CPC untuk meraih suara dari unit pemilihan Guangxi, daerah yang berbatasan langsung dengan Vietnam.
Ia memuji keberhasilan pemerintah daerah yang menjadi akses utama menuju Asia Tenggara itu dalam program pengentasan kemiskinan, reformasi ekonomi, pelestarian lingkungan, dan program lain sejak Kongres Nasional ke-18 CPC pada 2012 yang mengantarkan Xi sebagai pemimpin tertinggi partai berkuasa di China itu untuk periode lima tahun pertama. Dalam pertemuan Senin lalu, Xi menyerukan semua kelompok etnis agar bersatu di bawah kepimpinannya di CPC.
Keikutsertaan Xi dalam pemilihan di daerah perbatasan dengan populasi etnis minoritas terbesar telah memberikan contoh bagi para pejabat terkemuka, komentar media penyiaran China, Selasa.
CPC menggelar kongres setiap lima tahun di Beijing. Kongres ke-20 yang digelar pada 16-22 Oktober 2022 itu mengagendakan amandemen Konstitusi Partai, penyampaian laporan kerja Komite Sentral ke-19 CPC, dan memilih dan menetapkan anggota Komite Sentral ke-20 CPC dan anggota Komisi Pusat CPC ke-20 untuk Pengawasan Disiplin.
Ikuti Whatsapp Channel Republika