Senin 28 Nov 2022 23:52 WIB

Warga Terdampak Gempa Cianjur Manfaatkan Air PDAM yang Bocor

BNPB bersama PDAM kemudian mendistribusikan air dengan mobil tangki.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ilham Tirta
Pendistibusian air bersih (ilustrasi).
Foto: SAIFUL BAHRI/ANTARA
Pendistibusian air bersih (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa bumi yang mengguncang Cianjur pada Senin (21/11/2022), tak hanya merusak permukiman penduduk, namun juga menyebabkan kerusakan pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mukti Kabupaten Cianjur. Akibatnya, air pipa meluber ke segala arah hingga masuk ke selokan.

Fenomena rusaknya pipa dan melubernya air PDAM itu lantas dimanfaatkan warga pengungsi Kampung Nagrak Wetan, RT 02 RW 11, Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur. Dede, warga setempat yang terpaksa mengungsi karena rumahnya rusak dan tidak layak huni pascagempa bumi menuturkan bahwa kebocoran pipa PDAM ke selokan itu menjadi ‘berkah’ di tengah masa sulit.

Baca Juga

“Kebetulan kami mengungsi karena rumah rusak dan tidak bisa ditempati. Untuk air bersih untuk cuci tangan, cuci muka, nyuci baju dan lain-lain ada air dari PDAM yang bocor ke selokan. Airnya jernih, bersih sekali. Kami manfaatkan,” kata Dede, Senin (28/11/2022).

Kerusakan pipa PDAM yang kemudian dimanfaatkan warga pengungsi itu dibenarkan oleh pihak PDAM Tirta Mukti Kabupaten Cianjur. Hadi Koswara selalu Kepala Bagian Perencanaan PDAM Tirta Mukti Cianjur menuturkan, setelah guncangan hebat gempa bumi, beberapa titik pipa mengalami kerusakan hingga airnya meluber ke segala arah termasuk ke selokan, seperti yang terjadi di Kampung Nagrak Wetan.

“Ya benar. Itu adalah air PDAM. Saat terjadi gempabumi, pipa kami rusak dan bocor,” ujar Hadi.

Dua hari setelah pipa mengalami kerusakan, pihak PDAM segera turun tangan untuk melakukan perbaikan. Adapun pihaknya mengaku bahwa perbaikan agak sedikit lambat karena alasan keamanan. Sebab, lokasi titik kerusakan pipa itu berada di jalur utama lalu lintas logistik dan evakuasi warga terdampak gempabumi.

“Karena alasan keamanan. Jadi jalur itu adalah jalur utama untuk evakuasi,” jelas Hadi.

Usai perbaikan pipa PDAM, kemudian air selokan kembali keruh dan warga tidak lagi memanfaatkannya. Sebagai antisipasi dan menyambung kebutuhan air bersih warga pengungsi, maka Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama PDAM Tirta Mukti Kabupaten Cianjur secara rutin mendistribusikan air dengan mobil tangki.

BNPB dan PDAM Tirta Mukti juga selalu memberikan sosialisasi kepada warga pengungsi agar tidak memanfaatkan air sembarangan atau air kotor untuk segala kebutuhan air selama masa darurat bencana. Hal itu dilakukan guna mencegah penyakit yang bersumber dari air yang tidak higienis seperti diare, gatal-gatal dan penyakit lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement