Sabtu 03 Dec 2022 15:51 WIB

Muhaimin Iskandar: Banyak yang Minta Saya Nggak Usah Nyapres

Muhaimin Iskandar juga menyebut banyak pihak yang cemburu dan iri kepada PKB.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (tengah)
Foto: ANTARA /Aprillio Akbar
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengaku, banyak yang datang kepada dirinya dan meminta untuk tidak mencalonkan diri sebagai calon presiden pada Pilpres 2024. Namun, kata Muhaimin, ia tidak akan mundur. 

"Banyak yang datang kepada saya, Gus Muhaimin mundur aja nggak usah nyapres, akan banyak sekali tantangan dan peluang yang akan sulit," ujar Muhaimin saat membuka acara Grand Final Gus Muhaimin Festival Al-Banjari se-Jawa Timur yang digelar di Kantor DPW PKB Jatim, Surabaya, Sabtu (3/12/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, maju berkontestasi pada Pilpres 2024 sebagai perintah jihad untuk menata Indonesia menjadi lebih baik. Muhaimin melanjutkan, ia berniat maju Pilpres 2024 karena merupakan perintah Muktamar PKB yang merupakan forum tertinggi partai.

"Banyak yang bisikan ke saya, awas serangan menjadi lebih kenceng lagi semakin hari semakin ke depan. Ini perintah muktamar, sehingga kalau saya mundur maka saya harus melaksanakan Muktamar untuk mengubah kewajiban," ujarnya.

Muhaimin juga menyebut, banyak pihak cemburu dan iri kepada PKB karena partai berlambang bola dunia tersebut terus dibiarkan hidup. PKB, kata Muhaimin, tidak mempunya infrastruktur yang bagus, tetapi dapat terus berkembang dan mampu menghadapi berbagai tantangan zaman.

"Sebagai kekuatan politik, PKB saya lihat sebetulnya itu gasnya masih setengah. Ibarat gas mobil, kita gasnya baru 50 nih. Kalau digas lagi bisa 100. Ini saja sudah banyak yang cemburu. Ya sudah enggak usah digas kenceng-kenceng," kata Muhaimin. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement