Rabu 07 Dec 2022 15:59 WIB

Bom Mapolsek Astanaanyar, KUHP, dan Peringatan untuk Acara Pernikahan Kaesang

Satu polisi meninggal dalam peristiwa bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar.

Petugas kepolisian berjaga di dekat lokasi terjadinya ledakan yang diduga bom di area Polsek Astana Anyar, Jalan Astana Anyar, Kota Bandung, Rabu (7/12/2022). Hingga saat ini petugas kepolisian masih menyelidiki kejadian ledakan tersebut. Republika/Abdan Syakura
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas kepolisian berjaga di dekat lokasi terjadinya ledakan yang diduga bom di area Polsek Astana Anyar, Jalan Astana Anyar, Kota Bandung, Rabu (7/12/2022). Hingga saat ini petugas kepolisian masih menyelidiki kejadian ledakan tersebut. Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, oleh M Fauzi Ridwan, Antara

Suara dentuman yang disusul dengan kepulan asap muncul di kawasan Polsek Astanaanyar, Kota Bandung pada Rabu (7/12/2022) sekitar pukul 08.00 WIB. Salah seorang pedagang yang berjualan di Jalan Astananyar, Didin mengaku mendengar suara dentuman tersebut.

Baca Juga

"Suara dentuman tarik pisan (kencang sekali), bapak lagi masak. Ningal ke kantor polisi pinuh ku haseup (melihat ke kantor polisi sudah penuh asap)," ujarnya saat diwawancarai di lokasi, Rabu (7/12/2022).

Kapolda Jawa Barat Irjen Polisi Suntana kemudian mengonfirmasi bahwa suara dentuman itu adalah ledakan bom bunuh diri. Pelaku bom bunuh diri memaksa untuk masuk ke Mapolsek Astanaanyar dan bahkan sempat mengacungkan senjata tajam kepada anggota.

"Pelaku berada di dalam dan memaksa untuk mendekati anggota kita yang sedang apel lalu ditahan oleh beberapa anggota untuk tidak mendekat, pelaku tetap berkehendak untuk mendekati anggota dan mengacungkan sebuah pisau tiba-tiba terjadi ledakan," ujarnya.

 

Hingga Rabu sore, korban bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Kota Bandung, berjumlah sebelas orang. Salah satu korban yaitu anggota polsek Aipda Sofian meninggal dunia.

"Akibat ledakan itu 11 orang menjadi korban terdiri dari 10 anggota polisi satunya anggota meninggal dunia atas nama Aipda Sofian, sembilan masih dalam kategori luka-luka diakibatkan pecahan serpihan ledakan tersebut. Satu anggota atas nama Ibu Nurhasanah itu mengalami luka ringan," kata Suntana.

Ia bersama Mabes Polri, Densus 88 Antiteror dan pemerintah daerah berusaha mengungkap jaringan kasus bom bunuh diri. Pihaknya juga akan mendalami tulisan berisi kritik terhadap UU KUHP pada sepeda motor yang digunakannya.

"Sedang kami dalami, nanti kita identikkan dengan hasil dan sidik jari pelakunya ini sedang kita identifikasi untuk daerah dari mana tapi plat nomornya ini AG itu wilayah Surakarta," katanya.

Ia mengatakan tulisan pada secarik kertas di sepeda motor bertuliskan 'produk KUHP produk kafir dan produk seperti itu Mari kita berantas penegak hukum'. "Tulisannya seperti itu nah ini untuk bahan penyelidikan kita yang lebih lanjut untuk penyisiran sekarang dipastikan aman jadi kita akan masuk untuk inafis dan identifikasi," katanya.

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo juga langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) pada Rabu siang. Ia mengatakan, pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar Kota Bandung terafiliasi dengan Jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung. Pelaku tewas dalam aksi bom bunuh diri tersebut.

"Kita bisa jelaskan (pelaku) terafiliasi dengan kelompok JAD Bandung Jawa Barat," ujar Sigit.

Dari hasil sidik jari dan face recognition, ia menuturkan identitas pelaku bom bunuh diri adalah Agus Sujatno atau yang dikenal Agus Muslim. Pelaku pernah ditangkap dalam kasus bom di Cicendo, Kota Bandung.

"Pelaku Agus Sujatno dikenal Agus Muslim yang bersangkutan pernah ditangkap karena peristiwa bom Cicendo dan sempat dihukum empat tahun, di bulan September-Oktober 2021 lalu bersangkutan bebas," katanya.

Pihaknya mengikuti aktivitas pelaku seusai bebas dari Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan. Namun, yang bersangkutan terafiliasi dengan JAD Bandung.

"Yang bersangkutan ini sebelumnya ditahan di proses di LP Nusakambangan artinya dalam tanda kutip masuk kelompok masih merah sehingga proses deradikalisasi membutuhkan teknik dan taktik berbeda karena yang bersangkutan masih susah diajak berbicara, menghindar walau sudah mulai melaksanakan aktivitas," katanya.

Kapolri memastikan pihaknya bersama tim bekerja untuk menuntaskan kasus bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar. Ia sudah memerintahkan semua tim untuk bergerak.

"Kita minta kepada seluruh rekan-rekan bisa bantu kami dan tim agar bisa menuntaskan kasus secara maksimal. Seluruh tim dan satgas saya perintahkan semua bergerak," katanya.

Kapolri membenarkan, petugasnya menemukan belasan kertas di lokasi bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, bertuliskan penolakan terhadap UU KUHP. Temuan tersebut akan segera didalami.

 

"Di TKP ditemukan ada belasan kertas bertuliskan protes penolakan terhadap (UU) KUHP yang baru saja disahkan di dalamnya membahas masalah zina dan sebagainya dan tentunya ini semua kita dalami" ujarnya seusai meninjau lokasi bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar Kota Bandung, Rabu.

 

In Picture: Pengamanan Lokasi Bom Astanaanyar di Bandung (1)

photo
Petugas kepolisian berjaga di dekat lokasi terjadinya ledakan yang diduga bom bunuh diri di area Polsek Astana Anyar, Jalan Astana Anyar, Kota Bandung, Rabu (7/12/2022). Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, jumlah korban dalam peristiwa tersebut sebanyak 10 orang, dengan rincian 1 pelaku meninggal, 1 polisi meninggal, 4 orang luka ringan dan 4 orang luka berat. Republika/Abdan Syakura - (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement