Kamis 08 Dec 2022 05:10 WIB

Kapolri Perintahkan Investigasi Bom Bunuh Diri Bandung

Seluruh tim dan satgas telah diminta untuk bergerak.

Red: Teguh Firmansyah
Petugas dari Brimob melakukan penjagaan di kawasan TKP bom bunuh diri di Markas Sektor Kepolisian Astana Anyar, Kota Bandung, Rabu (7/12/2022). Dalam peristiwa itu ada 11 orang yang menjadi korban. 10 orang merupakan anggota polisi dan satu orang warga sipil yang sedang melintas di sekitar lokasi kejadian. Sedangkan pelaku bom bunuh diri dipastikan tewas di lokasi.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Petugas dari Brimob melakukan penjagaan di kawasan TKP bom bunuh diri di Markas Sektor Kepolisian Astana Anyar, Kota Bandung, Rabu (7/12/2022). Dalam peristiwa itu ada 11 orang yang menjadi korban. 10 orang merupakan anggota polisi dan satu orang warga sipil yang sedang melintas di sekitar lokasi kejadian. Sedangkan pelaku bom bunuh diri dipastikan tewas di lokasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo meminta jajarannya mengusut tuntas kasus bom bunuh diri di Makopolsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, yang menewaskan satu anggota polisi dan melukai sembilan orang lainnya.

"Ini semua akan didalami. Sehingga kami minta kepada seluruh rekan-rekan, untuk bisa membantu kami dan tim agar bisa menuntaskan kejadian secara maksimal. Seluruh tim dan satgas sudah diperintahkan untuk bergerak," kata Sigit dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Sigit meninjau langsung tempat kejadian bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Bandung, sekaligus menjenguk korban bom bunuh diri di Rumah Sakit Immanuel.

Menurut jenderal bintang empat itu, ada 11 orang menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Terdiri atas sembilan anggota kepolisian dan satu masyarakat yang mengalami luka-luka serta satu personel polisi meninggal dunia.Mantan Kabareskrim itu menyatakan, jajarannya terus melakukan pendalaman termasuk olah tempat kejadian perkara."Terkait proses olah TKP sedang berlangsung tentunya dari olah TKP kita akan melakukan proses pencarian terhadap kelompok yang terafiliasi dengan pelaku yang ada di TKP," ujarnya.

Untuk pelakunya, kata Sigit, terungkap berdasarkan hasil pemeriksaan sidik jari dan face recognition (pengenal wajah) terduga pelaku bom bunuh diri identitasnya adalah, Agus Sujatno alias Agus Muslim."Yang bersangkutan pernah ditangkap karena peristiwa bom Cicendo dan sempat dihukum empat tahun di bulan September atau Oktober 2021 lalu yang bersangkutan bebas," ujar Sigit.

Sigit juga menyatakan bahwa, terduga pelaku bom bunuh diri tersebut juga terafiliasi dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung, Jawa Barat."Saat ini tim terus bekerja menuntaskan peristiwa yang terjadi," tutur Sigit.

Mantan Kadiv Propam Polri itu menambahkan, hasil penyelidikan sementara ditemukan adanya barang bukti bertuliskan penolakan terhadap pengesahan KUHP baru yang ditemukan dari barang bukti terduga pelaku."Kemudian Di TKP kami temukan ada belasan lembar kertas yang bertuliskan protes atau penolakan terhadap rancangan KUHP yang baru saja disahkan dimana didalamnya membahas masalah zinah dan sebagainya," kata Sigit.

 

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement