REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pangeran Harry menilai situasi penuh pelecehan yang dialami sang istri, Meghan Markle, mirip dengan kondisi yang dulu dihadapi ibunya, Putri Diana. Menurut Harry, pelecehan yang menyasar sang istri hanya berbeda versi, yakni lebih modern secara daring.
Bangsawan Kerajaan Inggris bergelar "Duke of Sussex" itu menggambarkan situasinya seperti relasi "pemburu versus pemangsa". Bahkan, Meghan telah menjadi incaran dari "kegilaan" para pemburu dan perisak sejak mulai berkencan dengan Harry, lantas terus berlanjut setelah mereka menikah.
"Pelecehan lebih banyak terjadi secara daring sekarang. Begitu foto-fotonya keluar dan ada cerita menyertainya, kemudian muncullah pelecehan media sosial. Melihat perempuan lain dalam hidup saya yang saya cintai mengalami semua ini, rasanya sulit," kata Harry dalam serial dokumenter Harry and Meghan yang tayang di Netflix.
Dengan mengatakan "sosok perempuan lain", yang dimaksud Harry adalah Diana dan Meghan. Harry merasa ibunya, yang meninggal pada Agustus 1997 dalam usia 36 tahun, malah menjadi lebih terekspos ketika berpisah dari sang ayah, Pangeran Charles yang kini menjadi Raja Charles.
Menurut Harry, setelah bercerai, Diana meninggalkan kerajaan dan benar-benar sendirian. Terlepas dari sosok Diana yang merupakan salah satu perempuan kuat dan berpengaruh di dunia, tetap saja gempuran paparazzi dan beragam tudingan miring diyakini Harry membuat Diana terpukul.