Ahad 25 Dec 2022 22:30 WIB

 Putin: Barat Tolak Negosiasi Solusi Perang di Ukraina

"Kami bukan pihak yang menolak untuk bernegosiasi," kata Putin.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Andri Saubani
 Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut pihaknya siap bernegosiasi terkait konflik di Ukraina. (ilustrasi)
Foto: Mikhail Metzel, Sputnik, Kremlin Pool Photo v
Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut pihaknya siap bernegosiasi terkait konflik di Ukraina. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia siap untuk berunding dengan semua pihak yang terlibat dalam perang di Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan dalam wawancara televisi pemerintah Rossiya 1 yang disiarkan pada Ahad (25/12/2022), Kiev dan pendukung Baratnya telah menolak untuk terlibat dalam pembicaraan.

"Kami siap untuk bernegosiasi dengan semua orang yang terlibat tentang solusi yang dapat diterima, tapi itu terserah mereka, kami bukan pihak yang menolak untuk bernegosiasi, mereka yang menolak," kata Putin.

Baca Juga

Putin mengatakan, Rusia bertindak dalam arah yang benar di Ukraina karena Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) berusaha untuk memisahkan Rusia. Washington membantah merencanakan keruntuhan Moskow.

"Saya percaya bahwa kami bertindak ke arah yang benar, kami membela kepentingan nasional kami, kepentingan warga negara kami, rakyat kami. Dan kami tidak punya pilihan lain selain melindungi warga negara kami," ujar Putin.

Saat mendapatkan pernyataan tentang konflik geopolitik dengan Barat mendekati tingkat yang berbahaya, Putin menjawab: "Menurut saya itu tidak terlalu berbahaya."

Presiden Rusia itu mengatakan, Barat telah memulai konflik di Ukraina pada 2014 dengan menggulingkan presiden pro-Rusia dalam protes Revolusi Maidan. Segera setelah revolusi itu, Rusia menganeksasi Krimea dari Ukraina dan pasukan separatis yang didukung Rusia mulai memerangi angkatan bersenjata Ukraina di timur Ukraina.

“Sebenarnya, hal mendasar di sini adalah kebijakan lawan geopolitik kita yang ditujukan untuk memisahkan Rusia, Rusia yang bersejarah,” kata Putin.

Putin menyebut operasi militer khusus di Ukraina sebagai momen yang menentukan ketika Rusia akhirnya melawan blok Barat. Dia menyatakan, Barat telah berusaha untuk menghancurkan Rusia sejak jatuhnya Uni Soviet pada 1991.

Selain itu, Putin pun memberikan sorotan kondisi Rusia sebagai negara yang unik dan sebagian besar rakyatnya bersatu dalam keinginan untuk mempertahankannya. "Adapun bagian utama, 99,9 persen warga negara kita, orang-orang kita yang siap memberikan segalanya untuk kepentingan Tanah Air tidak ada yang aneh bagi saya di sini," ujarnya.

"Ini sekali lagi meyakinkan saya bahwa Rusia adalah negara yang unik dan kami memiliki orang-orang yang luar biasa. Ini telah dikonfirmasi sepanjang sejarah keberadaan Rusia," kata Putin. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement