Rabu 28 Dec 2022 17:48 WIB

Kepala BKKBN: Stunting Berbeda dengan Pendek Akibat Faktor Genetik

Stunting merupakan kondisi terjadinya gagal pertumbuhan yang dialami anak.

Red: Ratna Puspita
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo
Foto: istimewa
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menekankan bahwa tubuh pendek pada anak stunting berbeda dengan pendek yang diakibatkan oleh faktor genetik. Stunting merupakan sebuah kondisi terjadinya gagal pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak, akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama.

“Kalau orang secara genetik itu pendeknya beda dengan stunting. Jadi stunting itu sudah pasti pendek, tapi kalau pendek belum tentu stunting. Kemudian ada juga yang genetiknya pendek tapi cerdas, itu tidak stunting,” kata Hasto dalam Sosialisasi Bagi Para Penyuluh Agama dalam Percepatan Penurunan Stunting yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu (28/12/2022).

Baca Juga

Hal lain yang menyebabkan anak terkena stunting adalah adanya infeksi dari penyakit yang berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) atau hingga anak berusia dua tahun. Kondisi itu mampu membuat kecerdasan pada anak menjadi lebih rendah, tumbuh kembang anak yang tidak optimal dan meningkatnya risiko penyakit tidak menular pada usia dewasa. 

Karena itu, stunting merupakan ancaman pembangunan di masa depan karena berdampak pada rendahnya kualitas sumber daya manusia. “Setiap anak itu punya bakat untuk memiliki tubuh yang tinggi dan bakat menjadi cerdas. Tapi karena terkena stunting akibat dari salah pola asuh dalam keluarga, jadi tidak tinggi dan kurang cerdas. Kami berharap stunting bisa dicegah agar bakat pada anak itu bisa kita lindungi,” katanya.