Senin 02 Jan 2023 21:58 WIB

Nasdem Sambut Baik PKB Jika Gabung Koalisi Perubahan

"Tentu akan membuat gerakan gelombang perubahannya semakin besar," kata Willy.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) Willy Aditya menilai usulan beberapa pihak untuk merevisi Undang-Undang nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian, tidak bisa dilakukan hanya karena merespon kondisi terkini atau
Foto: istimewa
Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) Willy Aditya menilai usulan beberapa pihak untuk merevisi Undang-Undang nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian, tidak bisa dilakukan hanya karena merespon kondisi terkini atau

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya mengatakan bahwa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bukan sosok yang asing bagi pihaknya. Apabila benar PKB ingin bergabung dengan Koalisi Perubahan, Partai Nasdem tentu menyambut baik hal tersebut.

"Nasdem dan PKB itu saudara lama, artinya dalam dua pilpres menjadi kawan koalisi, tidak asing, dan komunikasi dengan PKB juga bagus. Tentu ini suatu hal yang menyenangkan, suatu hal yang menggembirakan ketika frekuensinya bisa ketemu dengan figur Mas Anies," ujar Willy di ruangannya, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (2/1/2022).

Baca Juga

Rencana Koalisi Perubahan antara Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) disebutnya bukanlah kerja sama politik yang eksklusif. Semua komunikasi masih terbuka, termasuk peluang bergabungnya PKB.

"Tentu akan membuat gerakan gelombang perubahannya semakin besar (jika PKB bergabung), resonansinya akan semakin lebih kuat. Ya semoga tahun baru ini ada hal-hal yang semakin spektakuler-lah," ujar Willy.

Jika PKB ingin bergabung dengan Koalisi Perubahan, tentu akan adanya pembicaraan kembali terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Namun harapannya, Anies tetap menjadi calon presiden dari koalisi tersebut.

"Tinggal pematangan hal-hal yang lain, termasuk siapa yang akan mendampingi Mas Anies misalnya. Ya tentu PKB ada Cak Imin, Demokrat ada Mas AHY, PKS ada Aher, tentu nanti kita akan duduk kan bersama-sama, siapa yang akan mendampingi Mas Anies. Tentu harus dicari win-win solutionnya," ujar Willy.

Partai Nasdem sendiri sudah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden. Adapun pihaknya menyerahkan keputusan soal calon wakil presiden kepada mantan gubernur DKI Jakarta.

"Karena biar cawapres menjadi elemen surprise, kita tentu harus melihat variabel siapa yang akan menjadi lawan tanding sehingga kita tidak, prinsip play to win itu terpenuhi. Kan dalam salah satu kriteria yang kita sepakati itu adalah cawapres memiliki variabel pemenangan," ujar Willy.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda mengatakan, bahwa peluang partainya bergabung dengan Partai Nasdem hanyalah pandangan dari seorang kader. Diketahui, wacana tersebut sebelumnya dilontarkan oleh Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid.

"Itu kan pandangan-pandangan pribadi kader pengurus gitu, karena secara organisasi sampai hari ini Ketua Umum belum pernah memerintahkan apa pun. Belum pernah ada (komunikasi dengan Partai Nasdem) dan tidak pernah ada rapat yang terkait dengan koalisi," ujar Huda.

PKB sendiri sudah meneken kerja sama yang diresmikan lewat piagam deklarasi dengan Partai Gerindra pada Agustus 2022. Hingga saat ini, kedua partai solid dan berkomitmen melanjutkan kerja sama politik tersebut hingga Pilpres 2024.

"Secara kelembagaan kita tetap komit terkait dengan piagam kerja sama yang sudah ditandatangani ini," ujar ketua Komisi X DPR itu.

 

photo
Anies Siap Menjadi Calon Presiden 2024 - (infografis republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement