Senin 13 Feb 2023 18:14 WIB

Idris Elba Benci Senyum Ketika Kecil: Saya tak Bisa Jadi Anak Keren

Saya tidak suka tersenyum, itu membuat saya terlihat konyol.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Aktor Idris Elba. Dia benci tersenyum ketika masih kecil. Elba juga berusaha untuk menjadi anak keren, tapi dirinya tidak bisa melakukannya. (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/Guillaume Horcajuelo
Aktor Idris Elba. Dia benci tersenyum ketika masih kecil. Elba juga berusaha untuk menjadi anak keren, tapi dirinya tidak bisa melakukannya. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Idris Elba bukan anak populer saat tumbuh dewasa. Aktor film Luther: The Fallen Sun menjelaskan, dia tidak pernah merasa mudah untuk menyesuaikan diri dengan orang banyak. Dia benci tersenyum saat masih kecil.

Sebaliknya, sang ayah selalu merasa sangat mudah untuk berteman. "Ayah saya adalah salah satu dari 11. Dia adalah pria yang keren. Pria yang memiliki semua teman. Pria yang diinginkan semua orang," ujarnya seperti dilansir laman AceShowbiz, Senin (13/2/2023).

Baca Juga

Elba mengatakan, tidak pernah menjadi anak yang keren. Dia selalu berusaha meniru anak-anak yang keren. "Tetapi saya tidak bisa melakukannya (menjadi anak keren)," kata aktor berusia 50 tahun itu.

Dia mengatakan, ada anak-anak yang pandai sepak bola, pakaian keren, lelucon, semua perhatian tertuju pada mereka. Waktu bermain tiba, Elba tidak akan berada di grup itu.

"Saya akan mencoba untuk menyesuaikan diri tetapi seringkali itu akan berakhir dengan kegagalan. Masih terjadi pada saya hari ini," ujar pemeran Nelson Mandela dalam film biografi Mandela: Long Walk to Freedom.

Idris biasanya mencoba dan menghindari senyuman karena menurutnya senyumnya tidak terlihat keren. Namun akhirnya dia menyadari betapa tersenyum merupakan ekspresi wajah yang positif.

"Ketika saya masih muda, saya membenci senyum saya. Saya tidak suka tersenyum. Saya tidak berpikir itu membuat saya terlihat keren. Saya pikir itu membuat saya terlihat konyol," ujarnya.

Kemudian Elba menyadari bahwa ketika dirinya tersenyum, orang-orang tersenyum bersamanya. "Tanpa diragukan lagi. Ini adalah fenomena yang aneh," ujarnya.

Meskipun aktor berusia 50 tahun itu tidak sekeren ayahnya saat tumbuh dewasa, ia mewarisi sifat ingin tahu dari ayahnya dan keinginan untuk membuat orang lain bahagia. "Apa yang saya dapatkan dari ayah saya? Orang-orang senang. Sifat ingin tahu saya," ujarnya.

Jika seseorang mengetahui sesuatu, Elba ingin memahaminya. Sifat ini sama seperti ayahnya. "Lucu, saya tidak melihatnya duduk dengan buku. Kami tidak memiliki perpustakaan di rumah. Tapi dia mengutip buku," ujarnya.

Elba mengatakan, ayahnya memiliki semesta fakta, dan perspektif dalam segala hal. "Saya selalu mengaguminya," ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement