Selasa 14 Feb 2023 18:38 WIB

'Bantu Guru' Beri Perlindungan Guru PGRI di Riau

Aplikasi Bantu Guru dikembangkan PGRI Riau untuk melayani kebutuhan para guru

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
ilustrasi guru. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Riau mengembangkan aplikasi Bantu Guru untuk memudahkan pemberian perlindungan bagi anggota PGRI di Provinsi Riau. Pengembangan aplikasi tersebut juga ditujukan untuk membuat PGRI menjadi organisasi yang terus mengikuti perkembangan kemajuan zaman.
ilustrasi guru. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Riau mengembangkan aplikasi Bantu Guru untuk memudahkan pemberian perlindungan bagi anggota PGRI di Provinsi Riau. Pengembangan aplikasi tersebut juga ditujukan untuk membuat PGRI menjadi organisasi yang terus mengikuti perkembangan kemajuan zaman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Riau mengembangkan aplikasi 'Bantu Guru' untuk memudahkan pemberian perlindungan bagi anggota PGRI di Provinsi Riau. Pengembangan aplikasi tersebut juga ditujukan untuk membuat PGRI menjadi organisasi yang terus mengikuti perkembangan kemajuan zaman.

"Dengan teknologi layanan tak terbatas lagi ruang dan waktu. Kapan pun ada keluhan dari guru, pagi, siang, malam, kapan pun bisa dilayani," ujar Ketua PGRI Riau, Muhammad Syafii, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (14/2/2023).

Dia menjelaskan, apabila anggota PGRI memiliki permasalahan, baik itu permasalahan di internal sekolah, guru dengan guru, guru dengan murid, guru dengan kepala sekolah, dan lain sebagainya, mereka dapat melaporkan lewat aplikasi tersebut. Menurut Syafii, layanan pengaduan tersebut tersedia 24 jam.

"Mengapa kita bikin ini, dulu banyak pengaduan-pengaduan yang kita juga tidak tahu nomornya siapa, orangnya siapa, anggota PGRI atau tidak. Tapi masuk di aplikasi 'Bantu Guru' itu kita tahu kerjanya di sini, orangnya ini. Segala bentuk perlindungan itu jalan. Sekarang kapan pun dan di manapun guru wajib kita layani," kata dia.

Selain layanan pengaduan, aplikasi tersebut juga menyediakan layanan untuk pemenuhan kebutuhan guru yang terkait dengan sandang dan pangan. Kemudian, aplikasi tersebut juga dapat digunakan untuk meningkatkan kompetensi guru. 'Bantu Guru', kata dia, menghadirkan berbagai bentuk pelatihan untuk guru dengan skala lokal hingga internasional.

"Ini akan terus berkembang. Kita muda dan milenial. Kita bawa organisasi dengan konsep milenial ini," jelas dia.

Syafii menjelaskan, untuk layanan pengaduan baru bisa diakses untuk di daerah Riau saja karena berkaitan dengan kesiapan pelayanan kabupaten dan kota. Tapi, dia hendak mengembangkan aplikasi tersebut ke dalam skala nasional dengan maju menjadi calon Ketua Umum PB PGRI 2024-2029 mendatang. Apabila mendapat kepercayaan untuk memimpin ke depan, dia akan berupaya membawa PB PGRI mengikuti perkembangan zaman.

"Kita harus berpacu tidak tinggal lagi menjadi organisasi tembok, organisasi yang dianggap kuno karena kader-kader PGRI banyak yang milenial. Apabila diberikan kesempatan, kami yakin organisasi ini akan mengikuti perkembangan kemajuan zaman," terang dia.

Pada kesempatan itu, dia membacakan komitmen dan pakta integritas untuk maju ke dalam pemilihan ketua umum PB PGRI periode 2024-2029. Salah satu poin komitmen yang Syafii sebutkan adalah melakukan pemutihan tunggakan iuran PGRI kabupaten/kota yang tertunjuk pada PB PGRI. Menurut dia, hal itu menjadi salah satu persoalan yang ada selama ini.

"Karena rata-rata ada hutang yang dilakukan oleh pengurus sebelumnya harus ditanggulangi dulu dan bagaimana itu permasalahannya besar sekali. Bilamana diamanahkan, tentu kita putihkan tunggakan, mulai dari nol agar ini tidak menjadi beban lagi. Karena kita harus berpikir ke depan. Kalau berpikir ke belakang kita terjerat," jelas Syafii.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement