REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stres merupakan masalah umum yang dapat menghambat banyak aktivitas dan kesehatan secara keseluruhan. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan stres adalah faktor eksternal dan internal.
Faktor eksternal di antaranya tekanan pekerjaan, tekanan sekolah, dan tanggung jawab keluarga. Sementara untuk faktor internal yakni pola makan. Sebab, pola makan berdampak besar pada sistem pencernaan. Jika tidak mengonsumsi makanan yang tepat, hal tersebut dapat memengaruhi sistem pencernaan.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga pola makan. Ada beberapa makanan penghilang stres.
Makanan yang menenangkan seperti semangkuk oatmeal hangat dapat meningkatkan kadar serotonin yaitu zat kimia otak yang menenangkan. Selain makanan, menjaga tubuh agar tetap terhidrasi juga bisa mengurangi stres. Sebab, air dapat memecahkan banyak masalah kesehatan.
Penting bagi Anda untuk minum air yang cukup dan tetap terhidrasi sepanjang waktu. Mengonsumsi alkohol, kafein berlebih, dan tembakau dapat memicu stres atau kecemasan lebih banyak. Para ahli menyarankan untuk mengurangi atau berhenti mengonsumsinya.
Biji-bijian utuh, sayuran, dan buah-buahan adalah pilihan yang sangat baik untuk meredakan stres dan kecemasan dibandingkan karbohidrat. Namun, para ahli juga mengatakan tidak boleh melewatkan karbohidrat.
Karbohidrat komplek membantu menjaga kadar gula darah. Pada akhirnya, ini dapat menciptakan perasaan tenang dan membantu Anda rileks.
Aspek penting lain adalah sumbu usus-otak atau gut-brain axis. Hampir 95 persen reseptor serotonin ditemukan di lapisan usus. Probiotik adalah pilihan makanan yang sangat baik untuk mengobati stres dan kecemasan dan baik untuk kesehatan usus.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada mahasiswa kedokteran pada 2011 merupakan salah satu penelitian pertama yang membuktikan dampak omega-3 dalam membantu mengurangi kecemasan. Para ahli sangat menganjurkan agar memasukkan omega-3 baik dalam bentuk makanan maupun suplemen untuk kesehatan mental.
Dilansir Health Site, Rabu (15/2/2023), studi lain yang diterbitkan dalam jurnal Psychiatry Research menyarankan adanya hubungan antara makanan probiotik dan penurunan kecemasan sosial. Kesimpulan dari semua penelitian ini adalah tidak boleh melewatkan waktu makan. Jika dilakukan dapat menyebabkan penurunan gula darah. Ini pada akhirnya akan membuat Anda merasa gelisah dan dapat memperburuk kecemasan.