REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK--Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menyiapkan tiga rumah sakit untuk menangani pasien korban tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Penyiapan ini sebagai upaya membantu korban terdampak longsor di Natuna.
"Kita akan bantu pengobatan dan perawatan. Saya dengar juga banyak korban dari Serasan yang datang ke Pontianak karena banyak keluarganya tinggal di Pontianak. Mereka tinggal di rumah-rumah keluarganya di sini," kata Sekretaris Daerah Kalbar Harisson kepada wartawan di Pontianak, Selasa (7/3/2023) malam.
Beberapa saat lalu, tiga korban longsor Serasan telah tiba di Pontianak dengan menumpang Kapal Bukit Raya. Namun satu di antara mereka meninggal dunia sekitar tiga jam sebelum tiba di Pontianak, yakni Susi (41 tahun) dengan kondisi patah tulang leher dan kesulitan bernapas.
Sedangkan dua pasien lainnya, yakni Napisa Anggreni (9) dan Roni (28) saat ini sudah dirawat di Rumah Sakit Dr Soedarso, di Pontianak. Nafisah mengalami pendarahan sedangkan Roni mengalami patah tulang pinggul.
"Pemerintah Kalbar akan membantu sebaik-baiknya untuk penanganan korban (longsor Serasan)," kata Harisson.
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar drg Hary Agung Tjahyadi menambahkan, pada Senin (6/3/2023) malam pihaknya dihubungi Kepala Dinas Kesehatan Kepri yang menyatakan kemungkinan akan ada evakuasi korban bencana longsor di Pulau Serasan, dan rujukan terdekat adalah ke Pontianak.
"Kami sudah koordinasi rumah sakit disini, rumah sakit Soedarso, rumah sakit Kota, dan rumah sakit TNI/Polri. Dan dari informasi sudah ada yang diberangkatkan tadi pagi," katanya menjelaskan.
Untuk satu korban yang meninggal dalam perjalanan menuju Pontianak, menurut dia kini sudah diserahkan kepada pihak keluarga di Jalan Karet, Pontianak Barat. Korban meninggal tersebut atas nama Susi dan akan dimakamkan esok hari setelah kedatangan keluarganya dari Kota Batam.
Hary Agung memerkirakan akan banyak korban lainnya tiba di Pontianak seiring dengan masih dilakukannya operasi pencarian korban tersebut. "Dari Dinas Kesehatan di Natuna, sekarang dalam perjuangan mencari korban. Sudah ada korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dan yang belum ditemukan masih banyak, masih puluhan orang," katanya.
Dia mengatakan harus ada upaya cepat untuk dirujuk, untuk sampai ke Pontianak menggunakan kapal memerlukan waktu sekitar 14 jam. Misalnya, evakuasi menggunakan pesawat ke lokasi terdekat, sehingga dapat segera ditangani.