REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Saat ini, krisis tengah terjadi di Tesla Inc. Elon Musk ingin memecahkan kode guna membuat baterai yang lebih baik dan lebih murah. Pembuat kendaraan listrik itu pun merekrut pemasok material dari China dan Korea untuk membantu menurunkan biaya dan meningkatkan energi sel baterai terbarunya, bahkan ketika perusahaan berjuang dengan kinerja terkait baterai dan masalah produksi yang telah membantu menunda peluncuran Cybertruck futuristiknya.
Tesla telah menggandeng Ningbo Ronbay New Energy China dan Suzhou Dongshan Precision Manufacturing demi membantu memangkas biaya bahan untuk meningkatkan produksi sel baterai 4680 di Amerika Serikat. Jika pembuat kendaraan listrik yang berbasis di Austin, Texas, itu mampu bekerja di luar kinerja dan menghapus proses yang berbelit-belit, 4680 bisa menjadi kunci utama bagi mimpi Musk untuk membangun 20 juta kendaraan setiap tahun pada 2030.
Dilansir Reuters, Jumat (10/3/2023), Tesla juga telah menandatangani kesepakatan dengan L&F Co Korea guna memasok katoda nikel tinggi yang dapat meningkatkan kepadatan energi dari sel 4680. Pembuat mobil itu bertujuan menambah produksinya sendiri dengan sel 4680 dari LG Energy Solution Korea dan Panasonic Jepang, kata dua sumber yang tidak disebut namanya.
LG dan Panasonic diharapkan memasok sel untuk Cybertruck, kata salah satu sumber. Kemudian, baterai baru diharapkan memainkan peran kunci dalam peluncuran akhir tahun ini dari Cybertruck baja tahan karat yang edgy, model baru pertama perusahaan dalam lebih dari tiga tahun.
Tesla telah mempertimbangkan tiga opsi baterai guna memastikan peluncuran tidak ditunda lagi. Ketiganya adalah sel 2170, berukuran lebih kecil yang digunakan secara luas dalam model Tesla, sel 4680, dan sel fosfat besi lithium yang lebih murah.
Pada 2022, Musk mengatakan dia tidak berharap baterai 4680 akan menjadi faktor pembatas untuk Cybertruck atau apa pun. Sel 4680 rancangan Tesla sangat penting untuk rencana produksi di masa mendatang.
Tesla bermaksud membuat versi tersebut di pabrik-pabrik di Texas, California, Nevada, dan Berlin untuk digunakan pada kendaraan dari Model Y hingga Cybertruck.
Tetapi Tesla masih berjuang untuk meningkatkan produksi gelombang pertama. Hal itu diakui Musk pada hari investor Tesla pada 1 Maret 2023.