REPUBLIKA.CO.ID., ANKARA -- Turki pada Selasa (14/3/2023) mengatakan bahwa negosiasi untuk perpanjangan kesepakatan biji-bijian via Laut Hitam, yang akan berakhir pada Sabtu besok, masih berlangsung.
Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar dan pejabat terkait terus bernegosiasi dan berkoordinasi untuk melanjutkan aktivitas kesepakatan biji-bijian dan memperpanjangnya sesuai dengan kesepakatan, dan dengan mempertimbangkan tuntutan para pihak, kata Kementerian Pertahanan Turki dalam sebuah pernyataan.
“Dalam pembicaraan ini, para pihak diingatkan akan pentingnya melanjutkan inisiatif ini, yang berdampak positif bagi umat manusia di seluruh dunia dan membuktikan bahwa semua krisis dapat diselesaikan dengan niat baik dan dialog,” imbuh pernyataan itu.
Kesepakatan biji-bijian melalui Laut Hitam telah memungkinkan pengiriman 24 juta ton biji-bijian, kata pernyataan itu, sambil menambahkan bahwa Turki akan terus melakukan bagiannya dalam memastikan perdamaian di kawasan itu dan bantuan kemanusiaan.
Dia juga mengatakan "langkah-langkah yang diambil oleh para pihak untuk memperluas inisiatif perlu dihargai."
Pernyataan itu muncul sehari setelah Rusia mengatakan akan mendukung perpanjangan 60 hari untuk kesepakatan bersejarah yang ditandatangani oleh Turki, PBB, Rusia, dan Ukraina di Istanbul Juli lalu.
Namun, Ukraina mengatakan posisi Rusia untuk memperpanjang kesepakatan "hanya selama 60 hari bertentangan dengan perjanjian."
Kesepakatan itu diperpanjang selama 120 hari pada November 2022 lalu.