REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pejabat Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, dokter Ngabila Salama yang pamer gaji Rp 34 juta hingga viral di media sosial masih menjadi buah pembicaraan netizen. Inspektur Provinsi DKI Jakarta, Syaefuloh Hidayat menanggapi hal tersebut.
"Ya Insya Allah besok (24/5/2023) kita panggil, yang pasti kita harus ingatkan bahwa semua pegawai harus menaati surat edaran Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta yang sudah terbit beberapa waktu yang lalu untuk menerapkan pola hidup sederhana," kata Syaefuloh saat dikonfirmasi pada Selasa (23/5/2023).
Kemudian, ia mengimbau Aparatur Sipil Negara (ASN) harus menjauhi flexing atau menggunakan media sosial yang lebih bijaksana. Tidak semua harus diungkap di media sosial.
Ia menegaskan Ngabila Salama sudah dipanggil oleh Dinkes DKI Jakarta dan Dinkes sudah sampaikan hasilnya ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan inspektorat.
"Kami nunggu laporan dari Dinkes untuk pendalaman lebih lanjut. Mudah-mudahhan ini yang terakhir saya berharap semua ASN DKI mengikuti aturan," kata dia.
Sebelumnya diketahui, Pejabat Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, dokter Ngabila Salama viral setelah memamerkan gaji Rp 34 juta yang didapatnya tiap bulan. Hal tersebut membuat Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ani Ruspitawati angkat bicara.
"Prinsipnya semua yang ditulis Bu Ngabila udah kita klarifikasi, sudah kita periksa laporannya sudah kami kirimkan. Kita sedang berkoordinasi lebih lanjut dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta dan Inspektur Provinsi DKI Jakarta. Belum selesai pemeriksaannya," kata Ani kepada wartawan di kawasan Jakarta Utara pada Selasa (23/5/2023).
Namun, saat ditanyakan apakah Ngabila Salama akan dinonaktifkan setelah melakukan pamer gaji di media sosial. Ani menjawab semua ada peraturannya.
"Tidak bisa semudah itu nanti kita lihat peraturan-peraturannya seperti apa yang dilanggar. Kita koordinasi terus dengan Inspektorat. Dinas kesehatan tidak bisa sendirian," kata dia.
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, William Aditya Sarana mengimbau seluruh aparatur sipil negara (ASN) Pemprov DKI tidak pamer harta demi menjaga hati masyarakat.
"Pastinya pejabat publik jangan melukai hati masyarakat, jangan kita pamer, jangan kita sesumbar yang enggak perlu," kata William di Jakarta, Senin (22/5/2023).
Dalam unggahannya pada 15 Mei 2023, akun @Ngabila mengunggah pernyataan sebagai berikut:
"Saya teman Menkes setiap saat bisa kita kritik kapan saja. Saya bukan bawahannya. ASN mah kalau mau jilat atasannya langsung yang promosiin. Saya eselon 4 di DKI THP sudah 34 juta sebulan, ngapain capek-capek jadi eselon dua kementerian. Kalau gak kenal saya, jangan nakar saya. Pasti salah," kata dokter Ngabila.