Jumat 23 Jun 2023 13:04 WIB

Pengelolaan Wakaf Habib Bugak Asyi Bisa Jadi Contoh

Aset wakaf Habib Bugak Asyi mengalami peningkatan.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Muhammad Hafil
Direktur Bina Haji Ditjen PHU Kemenag RI, Arsad Hidayat, bersama PPIH Arab Saudi, yang berstatus sebagai mahasiswa di Timur Tengah, di sela-sela Penyerahan Wakaf Habib Bugak Asyi di Kantor Baitul Asyi di Makkah, Arab Saudi, Jumat (23/6/2023).
Foto: Dok MCH 2023
Direktur Bina Haji Ditjen PHU Kemenag RI, Arsad Hidayat, bersama PPIH Arab Saudi, yang berstatus sebagai mahasiswa di Timur Tengah, di sela-sela Penyerahan Wakaf Habib Bugak Asyi di Kantor Baitul Asyi di Makkah, Arab Saudi, Jumat (23/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,MADINAH --  Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama RI menilai, pengelolaan wakaf Habib Bugak Asyi sangat tepat dan amanah. Bahkan manajemen pengelolaan sangat baik, sehingga manfaatnya hingga saat ini dapat dirasakan jamaah haji asal Aceh.

Wakaf Habib Bugak Asyi di Makkah, Arab Saudi, telah berusia 200 tahun. Awalnya wakaf kecil, namun seiring waktu, wakaf tersebut terus berkembang dan menjadi wakaf produktif berupa tanah, penginapan dan unit usaha lain di Tanah Suci.

Baca Juga

“Nazir Wakaf Habib Bugak Asyi ini sangat amanah dalam mengelola berbagai aset dari wakaf ini, sehingga konpensasi dari manfaat aset wakaf itu diterima manfaatnya seluruh jemaah haji Aceh setiap tahunnya,” ujar Direktur Bina Haji Ditjen PHU Kementerian Agama RI, Arsad Hidayat, di Makkah, Jumat (23/6/2023).

Besaran manfaat yang diterima setiap jemaah haji asal Aceh di tahun ini sebesar SR1.500 atau Rp6.000.000. Tahun ini, wakaf Habib Bugak Asyi diberikan untuk 4.343 jemaah, belum termasuk petugas kloter dan petugas non-kloter. Diharapkan, wakaf yang diterima tersebut benar-benar dimanfaatkan dengan baik dan bermanfaat, seperti membayar dam jemaah dan menyembelih kurban serta lain-lain.